Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Ikan Hiu Tutul banyak bermunculan di Perairan Lemah Abang, wilayah Jepara Utara baru-baru ini. Fenomena itu diyakini para nelayan setempat sebagai tanda keberkahan akan segera datang.

Ketua Forum Nelayan (Fornel) Jepara Utara, Sunarto mengatakan, Hiu Tutul memang kerap muncul di perairan dalam jarak enam hingga sembilan mil dari bibir pantai. Atau di kedalaman antara 18 hingga 25 meter.

“Ikan purba di lautan sini masih banyak sekali. Sering bermunculan,” ungkap Sunarto kepada Murianews.com, Jumat (6/10/2023).

Hiu Tutul atau yang kerap disebut nelayan setempat dengan Hiu Lintangan itu muncul dengan berbagai ukuran. Bahkan, Sunarto sering menjumpai Hiu Tutul sebesar perahu dengan berat ikan lebih dari enam ton.

“Hiu Tutul biasanya muncul di akhir musim timuran. Yaitu antara Oktober, November hingga menjelang Desember. Itu karena mau perubahan musim timuran ketemu baratan,” sebut Sunarto.

Berdasarkan informasi dari salah satu akademisi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang pernah dia jumpai, di bulan-bulan itu musim munculnya berbagai jenis plangton. Bersamaan dengan itu, Hiu Tutul sering memangsa ikan-ikan kecil, seperti ikan teri yang tengah memangsa plangton.

Sunarto membeberkan, ada dua pemaknaan dari para nelayan ketika Hiu Tutul mulai bermunculan. Sebagian memaknai secara positif dan sebagian lagi negatif.

Pemaknaan positif, jelas Sunarto, dilandasi dari fenomena-fenomena setiap tahunnya, para nelayan meyakini akan ada keberkahan datang. Nelayan meyakini akan memperoleh hasil melaut lebih banyak dibanding hari-hari lain.

“Dari nenek moyang kami, begitu munculnya Hiu Tutul itu membawa berkah. Banyak hasil laut yang nanti ditangkap para nelayan,” kata Sunarto.

Sedangkan pemaknaan negatif, para nelayan menganggap jika tak sengaja menjaring Hiu Tutul sama saja menghadapi situasi apes. Nelayan akan kerepotan mengurusi Hiu Tutul untuk bisa dilepaskan kembali.

Sunarto menyampaikan, kemunculan Hiu Tutul tak pernah mengganggu nelayan. Berbeda dengan jenis hiu lain yang kerap mengganggu.

“Setiap muncul setiap terik matahari, selalu menyemburkan air ke atas. Sering sekali tiba-tiba Hiu Tutul menggesek-gesekkan tubuhnya ke perahu. Tapi tidak pernah membahayakan. Hiu Tutul tidak jahat seperti Hiu Putih. Makannya nelayan kalau ketemu Hiu Tutul niatnya selalu diselamatkan,” ujar dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler