Dampak Kekeringan, Dinas Pertanian Jepara Sisir Sawah Puso
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 11 Oktober 2023 15:09:00
Murianews, Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sedang menyisir sawah yang mengalami puso akibat kekeringan. Penyisiran tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang akurat.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan pada DKPP Kabupaten Jepara Dian Satriadi meyebutkan, beberapa wilayah sudah dilaporkan berpotensi mengalami puso. Seperti di Kecamatan Nalumsari, Kalinyamatan dan Welahan.
”Seperti di Kecamatan Kalinyamatan, laporan yang masuk ada sekitar 15 hektare sawah yang berpotensi puso,” sebut Dian kepada Muriaews.com, Rabu (11/10/2023).
Saat ini, Dian masih menunggu hasil penyisiran timnya yang turun ke bawah. Data yang didapat nantinya akan digunakan untuk pengambilan kebijakan.
Berbeda dengan sawah puso akibat kebanjiran mendapat bantuan benih dari pemerintah, lanjut Dian, sampai saat ini pemerinta belum memiliki rencana sawah puso akibat kekeringan. Apalagi, kata dia, setelah muncul isu dugaan korupsi oleh menteri pertanian, semua jenis bantuan dihentikan sementara.
”Jadi kita belum tahu nanti pemerintah bisa membantu apa untuk petani,” ungkap Dian.
Sementara ini, Dian berencana menggunakan data tersebut untuk membuat perencanaan program di musim mendatang. Seperti yang sudah dilakukan DKPP Jepara dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Yakni, sawah di wilayah Kecamatan Kedung yang tidak bisa ditanami padi pada musim tanam ketiga diprogram dengan penanaman kacang hijau.
Dian menyebutkan, nyaris sebelas ribu hektare sawah di Kabupaten Jepara mengalami kekeringan atau bero. Separuhnya berada di wilayah Kecamatan Kedung.
Pihaknya mengaku sudah banyak laporan yang masuk terkait potensi sawah puso akibat kekeringan. Namun, bersama petani, pemerintah mengupayakan untuk mengairi tanaman yang terancam puso.
”Kita berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan tanaman yang bisa diselamatkan. Harapannya ada hujan turun, supaya tidak jadi puso,” pungkas Dian.
Editor: Dani Agus



