Senin, 10 Februari 2025

Murianews, Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memberi sinyal pendistribusian pupuk bersubsidi baru akan dilakukan pada Januari 2024. Pasalnya, sampai saat ini masih dilakukan proses pendataan petani.

Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan Pertanian pada DKPP Kabupaten Jepara Raditya Dwi Pridyastanto menyampaikan, proses penginputan data petani melalui Sistem Informasi Manajemen dan Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) dan Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK). Rencananya akan dilakukan sampai dengan tanggal 5 Desember 2023.

Setelah penginputan data, pihaknya akan memverifikasi. Lalu, ketika sudah masuk sistem pusat rencana kebutuhan pupuk sesuai masa tanam, nantinya data tersebut akan menjadi dasar penyusunan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi.

”Pendataan itu dibutuhkan untuk memperbarui data petani dan jumlah lahan garapan,” jelas Radit, Rabu (29/11/2023).

Sementara untuk penyusunan rencana alokasi kebutuhan pupuk, diperkirakan akan selesai di akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024. Sehingga para petani yang di bulan Januari nanti sudah memulai masa tanam pertama tidak perlu khawatir terhadap kesedian pupuk.

”Di bulan Januari biasanya sudah ada alokasi pupuk untuk tahun 2024, meskipun prosesnya harus dilakukan secara bertahap. Karena alokasi itu masih secara nasional kemudian diturunkan untuk kabupaten, kecamatan, untuk kemudian di masing-masing desa,” papar Radit.

Radit mengungkapkan, pada awal penetapan alokasi pupuk bersubsidi biasanya muncul kendala berupa pencocokan data di sistem. Validitas data itulah yang nantinya akan diberikan kepada pupuk Indonesia.

”Ketika alokasi sudah ditetapkan di akhir atau awal tahun petani sudah bisa dilayani di kios pupuk,” ujarnya.

Terkait dengan pendistribusian pupuk, ia juga mengingatkan kepada para petani agar tidak langsung menyerap alokasi kebutuhan pupuk diawal masa tanam pertama. Para petani diharapkan bisa mengelola pengambilan pupuk dengan cermat.

”Karena terkadang petani itu punya kekhawatiran kalau tidak diambil semua nanti hilang, padahal nggak. Jadi petani imbauannya agar mengambil alokasi pupuk sesuai dengan kebutuhan di masing-masing masa tanam,” pungkasnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler