Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ajukan alokasi gas elpiji 3 kilogram ke Pemerintah Pusat. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan terkait alokasi itu.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Perekonomian Setda Jepara, Yeni Yahya Hasan Ahmad Shofi menyebutkan, 2024 ini Kota Ukir mengusulkan kuota sebanyak 19.155.888 tabung atau 57.467 matrik ton. Kuota itu sudah diusulkan ke Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tahun lalu, Pemkab Jepara mendapat alokasi gas elpiji 3 kilogram sebanyak 11.437.667 tabung. Kuota itu, kata Yeni, mencukupi sepanjang tahun.

Kendati alokasi belum ada kejelasan, Yeni memastikan peredaran gas elpiji 3 kilogram tersebut masih aman di masyarakat.

Pasokan gas bersubsidi untuk Kepulauan Karimunjawa juga masih terkendali sampai saat ini. Setiap Rabu, sebut Yeni, dikirim gas melon tersebut ke Karimunjawa sebanyak dua ribu tabung.

”Usulan sudah kami sampaikan jauh-jauh hari. Kami tinggal tunggu saja alokasi yang turun. Tapi untuk awal bulan ini suplainya masih lancar,” kata Yeni, Senin (15/1/2024).

Terkait syarat pembelian menggunakan KTP, Yeni mengatakan saat ini, belum seluruhnya warga Jepara melaksanakannya. Pihaknya sudah mengintruksikan seluruh pangkalan agar memulai pembelian sesuai yang disyaratkan pemerintah pusat itu.

”Soal syarat pembelian dengan KTP, kita pelan-pelan edukasi masyarakat. Tapi yang pasti belum ada pembatasan pembelian sampai saat ini,” jelas Yeni.

Sementara itu, Koordinator Himpunan Pengusaha Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Jepara, Atet Budiono memastikan tak ada kendala dari pangkalan yang menjadi pelanggannya.

Sejauh ini, pangkalan sudah bisa memasukkan NIK dalam aplikasi yang disediakan untuk memasukkan NIK pelanggan elpiji bersubsidi.

”Pangkalan sudah paham mengenai kebijakan ini. Tidak ada masalah,” ungkap Atet.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler