Rabu, 19 November 2025

Murianews, JeparaBanjir melanda 24 desa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dalam sepekan terakhir. Akibatnya, ratusan hektare padi milik petani terancam gagal panen atau puso.

Sebanyak 24 desa tersebut tersebar di delapan kecamatan. Yakni Kecamatan Nalumsari, Mayong, Kalinyamatan, Welahan, Pecangaan, Kedung, Tahunan dan Jepara. Mayoritas wilayah itu merupakan lumbung padi bagi Kota Ukir.

Di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari misalnya, saat ini sudah sekitar 150 hektare area lahan padi terendam banjir. Padi tersebut rencananya akan dipanen kurang dari dua pekan lagi.

Sementara itu, di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan, sekitar 90 hektare area sawah terendam banjir. Kurang dua pekan lagi, padi-padi akan dipanen. Kini padi terancam gagal panen akibat busuk terendam banjir.

Sedangkan di desa-desa lain, sejauh ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara masih melakukan pendataan.

Terkait hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana (BNPB) Letnan Jendral TNI Suharyanto menyatakan, akan memberi bantuan kepada petani.

”Area sawah yang puso kan ada 150 hektare (di Desa Dorang, red), kita masih punya bantuan yang tahun 2023 mungkin satu minggu ini bisa dicairkan,” jelas Suharyanto saat meninjau banjir di Desa Dorang, Senin (18/3/2024).

Sementara untuk tahun 2024, lanjut Suharyanto, para petani yang sawahnya puso akan dibantu dengan skema asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Skema ini telah disepakati, bahwa petani yang sawahnya mengalami puso akan tetap diganti oleh BNPB.

Sementara itu, Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta akan segera mendata sawah-sawah yang puso akibat kebanjiran. Dia menyebutkan bahwa petunjuk teknis pencairan bantuan untuk tahun 2023 tersebut baru keluar.

Insyaallah pekan depan sudah bisa cair. Nanti dicek di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” kata Edy.

Sebelumnya, pada 23 Januari 2024 lalu, Edy menerima ganti rugi sawah puso dari pemerintah pusat. Totalnya Rp 13,7 miliar untuk 1.723 sawah yang puso akibat kebanjiran pada tahun 2023 lalu.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler