Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Puluhan Petinggi Desa atau Kades (Kepala Desa) di Jepara medatangi Sekretariat PWI Jepara (Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Jepara), Selasa (4/6/2024). Mereka mempertanyakan sejumlah hal terkait kegiatan jurnalistik.

Para Kades mengaku resah karena kerap didatangi oknum wartawan yang menurut mereka terlalu tendensius dalam kegiatannya. Kedatangan mereka juga ada sedikit hubungannya dengan pelaporan Kades atau Petinggi Lebak ke Polres Jepara, oleh orang yang disebut-sebut sebagai wartawan, baru-baru ini.

Para kades itu mengaku, hampir setiap hari selalu didatangi oknum wartawan yang menurut mereka tidak jelas kapasitas kewartawanannya. Mereka dirasakan hanya mencari-cari masalah atau celah kesalahan para kades atau petinggi.

“Hampir setiap hari. Atau dalam satu minggu pasti ada orang yang mengaku wartawan datang,” kata salah satu dari mereka yang datang ke Sekretariat PWI Kabupaten Jepara.

Para petinggi merasa resah dan tidak bisa bekerja dengan nyaman. Bahkan, jika tidak dapat ditemui di kantor pemerintah desa, mereka mendatangi rumah pribadi para kades.

Belasan petinggi itu mengungkapkan, oknum wartawan itu datang dengan berbagai modus. Seringkali terjadi, mereka datang dengan membawa cetakan surat kabar yang memuat proyek yang diduga bermasalah di desa terkait.

Mereka juga ada yang datang sambil membawa alat meteran, kemudia mengukur lahan proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan. Ada juga yang membawa contoh material untuk mempertanyakan kegiatan proyek.

Para kades juga mengaku sulit membedakan wartawan resmi dan orang yang mengaku-ngaku wartawan. Sebab, ketika datang menemui, oknum wartawan membawa kartu identitas layaknya kartu pers.

Dengan modal cetakan kartu pers itu, para petinggi kerap ditakut-takuti akan diberitakan jika tidak memberikan sejumlah imbalan. Parahnya, setelah mendapatkan sejumlah imbalan, oknum wartawan itu kerap datang lagi bersama rekannya yang lain, melakukan hal yang sama.

“Seringkali disertai ancaman. Sering minta duit. Bukankah itu malah pemerasan? Apa iya wartawan seperti itu?” kata salah satu kades lain, dalam kesempatan itu.

Ketua PWI Kabupaten Jepara, Budi Santoso yang menemui para kades, menyatakan prihatin dengan apa yang terjadi terkait aktifitas jurnalisme di Kabupaten Jepara. Pihaknya tidak menampik jika praktik-praktik seperti itu memang terjadi di Jepara.

Pihaknya juga bisa memahami jika akhirnya para kades akhirnya merasa resah dan tidak nyaman. Kepada para kades, Budi Santoso menyampaikan tidak perlu takut untuk menghadapi oknum wartawan seperti itu.

”Silahkan dilaporkan ke pihak berwenang jika memang tindakan dari oknum wartawan itu memang tidak lagi mengindahkan kode etik, hukum, moralitas dan sopan santun dalam kegiatan jurnalistiknya. Tidak perlu takut,” ujarnya.

Wartawan menurutnya bukan orang yang kebal hukum, sehingga bisa berbuat semena-mena. Wartawan juga harus berpihak untuk publik, bukan kepentingan kelompok atau pribadi.

Dalam kerja jurnalistik, semuanya ada aturan main yang harus ditaati wartawan. Mulai dari proses mendapatkan informasi, membuat produk jurnalistik, sampai pada tahap menyampaikannya ke khalayak, semuanya ada aturan mainnya.

”Termasuk teman-teman yang tergabung di PWI Jepara juga tidak kebal hukum. Jadi kalau ada yang memang melakukan tindakan-tindakan seperti itu silahkan dilaporkan ke pihak berwenang,” tutupnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler