Delapan SMPN di Jepara Kekurangan Murid, Ini Daftarnya
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 19 Juli 2024 16:37:00
Murianews, Jepara – Tahun ajaran baru akan dimulai pada Senin (22/7/2024) pekan depan. Namun, di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terdapat delapan SMP Negeri yang kekurangan murid.
Ahmad Nurrofiq, Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara merinci, delapan SMP tersebut yaitu SMPN 1 Nalumsari yang kekurangan 42 murid, SMPN 1 Karimunjawa kurang 21 murid, SMPN 2 Batealit kurang 29 murid.
Kemudian SMPN 2 Donorojo kurang 41 murid, SMPN 2 Karimunjawa kurang 16 murid, SMP 2 Kedung kurang 31 murid, SMPN 2 Keling kurang 21 murid, dan SMPN 4 Kembang kurang 49 murid.
”Setelah penutupan pendaftaran tanggal 28 Juni yang tidak terpenuhi (jumlah muridnya) itu ada 11 SMP, tetapi setelah kita cek ulang ini tinggal 8 SMP, sedangkan tiga lainnya sudah terpenuhi,” kata Rofiq, Jumat (19/7/2024).
Adapun tiga SMPN yang sebelumnya kekurangan jumlah murid yaitu SMPN 1 Donorojo, SMPN 2 Pakisaji, dan SMPN 3 Batealit. Sebagai upaya agar sekolah yang kekurangan jumlah murid bisa sesuai dengan daya tampung, dari pihak dinas memberi kelonggaran pendaftaran.
Yaitu dengan menginjinkan pendaftaran secara offline. Adapun waktunya yaitu satu hari setelah pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tanggal 29 Juni 2024.
”Setelah pendaftaran offline tapi jumlah muridnya kok masih tidak memenuhi daya tampung, sekolah yang jumlah muridnya masih kurang kita izinkan untuk tetap membuka pendaftaran,” jelas Rofiq.
Hal itu dilakukan karena di beberapa daerah, budaya mendaftarkan anaknya saat hari pertama masuk sekolah masih sering terjadi. Ia menyebut, masih dibuka pendaftaran di beberapa SMP yang jumlah muridnya masih kurang sebenarnya tidak dibatasi waktu.
Hanya saja, input data siswa baru di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) paling lambat pada tanggal 31 Agustus 2024.
”Jika inputnya (data siswa baru) lebih dari itu, maka siswa tidak bisa tercover bantuan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah),” ujarnya.
Adapun penyebab beberapa SMP masih kekurangan jumlah murid, dia menilai karena faktor geografis. Sehingga sulit untuk menambah siswa di SMP tersebut, meski masa pendaftaran sudah diperpanjang.
”Seperti SMP 2 Karimunjawa, muridnya itu kan ya berasal dari SDN 1 dan 2 Parang, sehingga tidak mungkin siswa dari Jepara kemudian mendaftar disana. Kemudian juga SMP 4 Kembang, yang muridnya hanya berasal dari SDN 3 Dudakawu,” pungkasnya.
Editor: Dani Agus



