Ada 34 Desa di Jepara Terancam Bencana Kekeringan

Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 1 Agustus 2024 11:46:00

Murianews, Jepara – Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sudah harus bersiap menghadapi acaman bencana kekeringan. Saat ini, terpetakan ada 34 desa yang terancam bencana kekeringan dan air bersih.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jepara), Muh Ali Wibowo menyampaikan hal ini. Pemetaan desa yang terancam bencana kekeringan tersebut didasarkan pada data bencana kekeringan tahun lalu.
Dari enam belas kecamatan di Kabupaten Jepara, tiga belas kecamatan di antaranya terancam bencana kekeringan. Rinciannya adalah Desa Sumberrejo dan Clering di Kecamatan Donorojo. Kemudian Desa Gelang, Kunir, Jlegong, Kelet, Tunahan dan Watuaji di Kecamatan Keling.
Lalu ada Desa Bucu dan Cepogo di Kecamatan Kembang. Berikutnya Desa Srikandang, Kepuk, Banjaran, Tengguli, dan Papasan di Kecamatan Bangsri.
Lainya masih ada Desa Suwawal Timur dan Tanjung yang berada di wilayah Kecamatan Pakisaji. Lalu Desa Mindahan dan Bringin di Kecamatan Batealit, Desa Kedungmalang, Tedunan, dan Karangaji di Kecamatan Kedung.
Desa Rengging dan Kaliombo di Kecamatan Pecangaan juga terancam bencana kekeringan. Termasuk juga Desa Ujungpandan dan Kedungsarimulyo di Kecamatan Welahan.
Masih ada juga, Desa Mayong Lor, Mayong Kidul dan Pule di Kecamatan Mayong. Juga Desa Tunggulpandean dan Bategede di Kecamatan Nalumsari ditambah Desa Karimunjawa dan Kemojan di Kecamatan Karimunjawa.
Bowo mengatakan, saat ini Surat Keputusan (SK) Bupati Siaga Bencana Kekeringan sedang berporoses di bagian hukum Setda Jepara. Untuk penanganan kekeringan, BPBD akan menggunakan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jepara.
Jika ternyata kurang, BPBD Jepara akan mengajukan anggaran yang bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) dan menyesuaikan kebutuhan. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menggelontorkan Rp 200 juta untuk Pemkab Jepara mengatasi kekeringan.
“Nanti kita juga berkoordinasi dengan dunia usaha (CSR) dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanggulangan bencana kekeringan,” jelas dia.
Selain itu, saat ini BPBD Jepara juga sudah menyiapkan berbagai kebutuhan operasional. Antara lain 15 personil, 2 unit truk tangki dan 30 tandon kapasitas seribu liter. Sedangkan untuk kegiatan dropping air bersih, BPBD Jepara akan membeli air dari pihak penyedia.
“Sejauh ini baru Desa Sumberrejo yang sudah minta didropping air bersih. Kita assesment dulu. Jika memenuhi syarat, kita akan dropping pada pekan depan,” kata Bowo, Kamis (1/8/2024).
Editor: Budi Santoso