Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, Jepara — Seorang difabel yang berkarya menjadi perajin ukir dan mebel, Budi Mulyono mengeluhkan masih minimnya fasilitas dari Pemkab Jepara, Jawa Tengah. Terutama, agar karya-karyanya dapat diapresiasi di ruang yang representatif.

Penyandang Tuna Daksa itu sudah menjadi pengukir sejak kecil. Karya-karyanya yakni berupa ukiran dan miniature kendaraan, sudah dipesan dari berbagai pelosok daerah di Indonesia.

Di komunitas Disabilitas Bina Akses, Budi mengakui sejauh ini sudah ada berbagai pelatihan kerja. Namun itu sebatas pelatihan saja. Tidak ada tindak lanjut.

’’Sejauh ini pemerintah hanya memberikan pelatihan saja. Kalau sistem pemasaran, untuk jangka panjang belum ada,’’ kata pria asal Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan itu, Senin (26/8/2024).

Padahal, para penyandang disabilitas rata-rata sudah memiliki usaha sendiri. Namun mereka tidak memiliki tempat untuk memasarkan hasil kerajinan yang mereka buat.

Budi menyatakan sudah menyampaikan permintaan itu di berbagai forum. Seperti di Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), namun hasilnya masih nihil.

’’Saya sering diajak musrenbang, saya minta claster. Namun realisasinya tidak sesuai yang diinginkan. Sedikit saja direspon,’’ jelas Budi.

Akhirnya, kata Budi, para penyandang disabilitas kebingungan untuk memasarkan hasil karyanya. Dia ingin agar pemerintah memfasilitasi untuk menjual karya tersebut sehingga dia dan teman-temannya bisa lebih mandiri.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Jepara, Edy Marwoto, mengatakan sejauh ini para penyandang disabilitas sudah diberi fasilitas dari pemerintah.

Bahkan, fasilitas dari pemerintah itu tak hanya pelatihan saja, melainkan pemasaran dan beberapa akses pameran. Namun dia tak menampik, belum semua penyandang disabilitas terkover fasilitas pemerintah.

’’Kami ingin teman-teman difabel memberi masukan. Nanti kita akan sesuaikan dengan program-program pemerintah. Bisa juga dengan kerjasama dengan CSR (Coorporate Social Responsibility) perusahaan,’’ ujar Edy.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler