Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, JeparaKekeringan yang terjadi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah membuat sejumlah wilayah mengalami krisis air bersih. Sumber air yang dimanfaatkan warga pun ikut mengering saat kekeringan terjadi.

Salah satu wilayah yang selalu jadi langganan kekeringan, yakni Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung. Selama ini, hampir seluruh warga mengandalkan PDAM Tirto Jungporo atau PDAM Jepara sebagai pemasok air.

Namun, memasuki musim kemarau ini, air PDAM di sana mulai tersendat. Kondisi tersebut sudah sering terjadi selama bertahun-tahun.

Sapto Budirianto, Direktur Utama PDAM Jepara mengatakan Desa Kedungmalang termasuk salah satu daerah yang membutuhkan penanganan khusus agar kebutuhan air di sana dapat terpenuhi.

’’Ada dua daerah yang cukup menjadi perhatian (karena airnya tidak bisa mengalir dengan lancar), salah satunya memang Kedungmalang, Kecamatan Kedung. Satunya lagi Desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan,’’ sebut Sapto, Senin (9/9/2024).

Dia menyebutkan, air PDAM yang dialirkan ke Desa Kedungmalang bersumber dari reservoir atau tempat penyimpanan cadangan air di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan.

Suplai air di reservoir itu berasal dari tiga sumur milik Perumda Tirta Jungporo di Kecamatan Welahan dan Pecangaan serta instalasi pengolahan air di dekat Bendungan Sungai Bongpes.

Namun saat ini, instalasi pengolahan air tersebut sedang tidak beroperasi. Karena Sungai Bongpes yang menjadi jalur dari Sungai SWD II sedang dalam tahap normalisasi.

’’Mudah-mudahan di akhir tahun setelah proses normalisasinya selesai, sehingga proses produksi di instalasi pengolahan air dekat Bendungan Bongpes bisa maksimal dan suplai air juga bisa lancar,’’ jelasnya.

Sapto mengakui suplai air di sana buruk. Bahkan, tak hanya ketika musim kemarau saja. Di musim hujan pun terkadang mengalami kendala. Di mana, di musim itu Sungai Bongpes menjadi keruh karena tingginya intensitas hujan.

Air tersebut menurutnya tidak bisa diolah oleh mesin instalasi air. Sehingga produksi air menurun yang menyebabkan beberapa daerah tetap mengalami kesulitan air meskipun di musim hujan.

’’Saat musim hujan karena luapan banjir airnya keruh bercampur dengan lumpur. Kalau tingkat kekeruhannya tinggi, kita kesulitan menjernihkan air tersebut,’’ ungkapnya.

Upaya yang ia lakukan yaitu dengan dropping air. Dropping tersebut gratis bagi masyarakat yang menjadi pelanggan Perumda Tirta Jungporo Jepara.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler