Wamentan Tanam Padi di Jepara, Target Panen Raya di Januari 2025
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 3 Oktober 2024 20:40:00
Murianews, Jepara – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mendatangi petani di Desa Kelet, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024). Politisi Partai Gerindra itu menanam padi dengan harapan bisa mengejar panen raya.
Sudaryono menyampaikan, proses tanam padi mesti dimulai pada Oktober. Ia menjelaskan, bahwa ketika petani sudah mulai menanam padi di bulan Oktober, maka harapannya pada Januari tahun depan, padi yang ditanam petani sudah bisa dipanen.
”Hari ini kita melakukan kunjungan kerja untuk memastikan bahwa di Bulan Oktober ini, kita push petani harus nanem di bulan Oktober. Yang mau nanti kita kasih bibit gratis, tapi khusus bulan Oktober. Lewat dari itu hangus,” kata Sudaryono.
Menurutnya, ketika petani memulai masa tanam di bulan November, maka di masa tersebut biasanya intensitas hujan sudah cukup tinggi. Sehingga dikhawatirkan akan berakibat pada mundurnya masa panen raya.
”Itung-itungannya kalau Oktober nanem (tanam), Januari sudah bisa panen. Kita berlomba melawan waktu, karena kalau nanemnya November itu hujannya sudah deras sehingga panen rayanya juga mundur. Kita ingin tarik masa tanamnya jadi lebih cepat,” jelasnya.
Ia sendiri menyadari bahwa di bulan ini, kondisi cuaca masih didominasi musim kemarau sehingga lahan pertanian banyak yang mengalami kekeringan. Untuk itu, ia memberikan bantuan berupa 106 unit pompa air bagi petani di Kabupaten Jepara.
Bantuan pompa air tersebut harapannya bisa membantu petani untuk memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian. Sehingga masa tanam petani tidak mengalami kemunduran.
”Kita kan ngga boleh dong nungguin hujan, kalau nungguin hujan ya orang lapar. Makanya kita berikan bantuan pompa, dimana ada sumber air kita pompa disitu. Sehingga lahan kering tadi ngga harus nunggu hujan, tetapi walaupun musim kemarau kita pompa bisa nanem," katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan berupa bibit padi, benih jagung, 2.000 paket pestisida, 200 unit NPK, tiga unit combine harvester, empat unit traktor roda 4, 26 unit traktor roda 2, 30 unit irigasi perpompaan, dan tiga unit irigasi perpipaan.
Editor: Dani Agus



