Sabtu, 14 Juni 2025

Murianews, Jepara – Produksi gas metan yang bersumber dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bandengan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berkurang.

Itu terjadi karena di musim kemarau air sulit didapat sehingga pengolahan sampah organik menjadi tidak maksimal.

”Padahal, produksi gas metan akan maksimal bila sampah tersebut memiliki kadar air cukup. Karena butuh keadaan lembap,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Aris Setiawan.

Aris menjelaskan, sebenarnya sampah dalam kondisi kering memang masih bisa memproduksi gas metan. Hanya saja, kandungan gasnya sangat kecil.

Gas metan sendiri, lanjutnya, produksinya dimulai pada 2013 silam dan dimanfaatkan untuk memasak. Sejak tahun 2014-2023, produksi gas metan tersebut telah disalurkan kepada 45 warga di Desa Kuwasen, Kecamatan Jepara yang berada di sekitar TPA Bandengan.

Mereka tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Warga yang rumahnya menyambung gas tersebut juga bisa menikmati secara gratis atau tidak dipungut biaya oleh pengelola dari TPA Bandengan.

”Gratis, (pipa) saluran dari TPA kita tidak memungut biaya. Tapi untuk KSM ada biaya kas yang mungkin harus diwajibkan untuk diisi oleh warga masyarakat yang menerima manfaat guna pemeliharaan oleh mereka sendiri,” terangnya.

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler