Beraneka ragam karya mebel dan furniture siap disuguhkan kepada pengunjung. Mebel-mebel ditata di bawah tenda sederhana dengan selera estetika masing-masing.
Hal itu tak lepas dari JIFBW OctoFest 2024 yang mengusung tema Gelar Karya Pengrajin Jepara. Alhasil, pengunjung disuguhi karya mebel ukir, termasuk kriya dan gebyok asli Jepara yang sudah diakui kualitas juga keindahannya.
Edy menyampaikan, sebagian besar peserta pameran adalah para perajin. Di mana mereka rata-rata hanya sebagai pemasok mebel bagi pengusaha-pengusaha yang lebih besar.
”Pameran ini adalah peluang bagi kita, menunjukkan karya perajin kepada masyarakat luas," kata Edy.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang pameran, tetapi juga dapat memperkuat kolaborasi antara perajin, pelaku usaha yang lebih besar, dan masyarakat. Selain itu, akses pasar bagi perajin juga bisa lebih luas.
Murianews, Jepara — Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIFBW) 2024 resmi digelar, Jumat (25/10/2024). Kali ini, konsepnya adalah mebel-mebel dipamerkan di pinggir jalan raya.
Sore tadi, para pengusaha mebel menata display pameran di sepanjang pedestrian Jalan Pemuda, Kecamatan Jepara, Jawa Tengah.
Beraneka ragam karya mebel dan furniture siap disuguhkan kepada pengunjung. Mebel-mebel ditata di bawah tenda sederhana dengan selera estetika masing-masing.
Hal itu tak lepas dari JIFBW OctoFest 2024 yang mengusung tema Gelar Karya Pengrajin Jepara. Alhasil, pengunjung disuguhi karya mebel ukir, termasuk kriya dan gebyok asli Jepara yang sudah diakui kualitas juga keindahannya.
Pameran dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta. Pameran ini berlangsung hingga 28 Oktober 2024, sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Edy menyampaikan, sebagian besar peserta pameran adalah para perajin. Di mana mereka rata-rata hanya sebagai pemasok mebel bagi pengusaha-pengusaha yang lebih besar.
”Pameran ini adalah peluang bagi kita, menunjukkan karya perajin kepada masyarakat luas," kata Edy.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang pameran, tetapi juga dapat memperkuat kolaborasi antara perajin, pelaku usaha yang lebih besar, dan masyarakat. Selain itu, akses pasar bagi perajin juga bisa lebih luas.
Pasalnya, dukungan terhadap produk lokal sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, termasuk menciptakan lapangan kerja baru.
Edy juga berharap pameran itu bisa dinikmati siapapun dari berbagai kalangan. Selain menikmati, pengunjung juga bisa langsung bertransaksi dengan perajin.
”Silakan bisa melihat dan menikmati, di situlah letak keunikan Jepara sebagai Kota Ukir dan Mebel Dunia,” ungkapnya.
Selain mebel, pameran ini juga menyuguhkan berbagai hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jepara bertajuk “Ekonomi Kreatif Unggul UMKM Naik Kelas”.
Ada berbagai produk kreatif dari usaha kecil menengah. Mulai dari kuliner setempat, produk kain khas Jepara, hingga mainan anak yang juga berasal dari sentra lokal.
Editor: Supriyadi
