Kemudian, lanjut Muid, pihaknya juga rutin mengumumkan lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan dan jenis pekerjaan.
“Informasi itu kita share di media sosial. Seperti Instagram, TikTok dan website. Jadi para pencari kerja itu bisa membuka informasi di platform yang kami punya,” jelas dia.
Muid menambahkan, pengurangan jumlah pengangguran juga dilakukan dengan program job fair. Seperti pada pekan terakhir Oktober 2024 lalu, terdapat 21 ribu lowongan kerja dari 61 perusahaan.
“Sejauh ini lowongan kerja masih didominasi sector padat karya,” pungkas Muid.
Murianews, Jepara – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih cukup tinggi. Angkanya masih mencapai 22.692 orang yang menganggur.
Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Jepara (Diskopukmnakertrans Jepara), Abdul Muid menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka di Jepara sebesar 3,35 persen. Dengan jumlah angkatan kerja 676.472 orang.
Selama empat tahun terakhir, angka Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Ukir dalam tren menurun. Pada tahun 2021 sebesar 4,23 persen, 2022 sebesar 4,10 persen, 2023 menurun di angka 3,36 persen dan tahun ini turun menjadi 3,35 persen.
“Meskipun hanya 0,01 persen, tapi tetap turun dari tahun kemarin. Kalau dari TPT provinisi, kita masih di bawahnya,” jelas Muid, Rabu (12/11/2024).
Menurut Muid, menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka itu buah dari berbagai program yang telah dijalankan. Antara lain adalah penyuluhan dan bimbingan di kalangan pelajar kelas XII SMA/SMK. Mereka diberi tawaran dan gambaran pekerjaan yang bisa diambil ketika lulus sekolah.
Melihat data BPS, lanjut Muid, pengangguran tertinggi didominasi lulusan SMA/SMK. Jumlahnya sekitar 64 persen dari total TPT. Sedangkan lainnya lulusan S1, SD atau tidak sekolah.
Selain itu, ada pula berbagai pelatihan bagi para pencari kerja dan masyarakat umum. Pelatihan diberikan di Balai Latihan Kerja (BLK) maupun di Diskopukmnakertrans.
Lowongan pekerjaan.....
Kemudian, lanjut Muid, pihaknya juga rutin mengumumkan lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan dan jenis pekerjaan.
“Informasi itu kita share di media sosial. Seperti Instagram, TikTok dan website. Jadi para pencari kerja itu bisa membuka informasi di platform yang kami punya,” jelas dia.
Muid menambahkan, pengurangan jumlah pengangguran juga dilakukan dengan program job fair. Seperti pada pekan terakhir Oktober 2024 lalu, terdapat 21 ribu lowongan kerja dari 61 perusahaan.
“Sejauh ini lowongan kerja masih didominasi sector padat karya,” pungkas Muid.
Editor: Budi Santoso