Ashadi, warga Dukuh Guwo menanyakan tentang kelembagaan KPU, sampai ke penyelenggara di tingkat kecamatan, desa, dan TPS. Hal-hal teknis seperti pelayanan ke pemilih di TPS juga menjadi bahas diskusi yang disampaikan Ashadi.
”Warga di sini sebagian besar bertani. Di setiap pemilihan, memberikan hak pilih,” kata dia.
Murianews, Jepara – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jepara, Jawa Tengah, terus menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada 2024 sampai ke pelosok kampung. Ini dilakukan mengingat hari H coblosan tinggal sepekan lagi (27/11/2024).
Komisioner KPU Jepara, Siti Nur Wakhidatun mengatakan, sosialisasi ini makin gencar dilaksanakan. Misalnya kemarin, Selasa (19/11/2024), Siti mendatangi Dukuh Kembangan, Desa Bategede Kecamatan Nalumsari.
Dari Nalumsari, untuk sampai ke permukiman warga dengan menggunakan kendaraan roda empat harus melalui jalur Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Ada 187 pemilih di dukuh yang terletak di kawasan perbukitan di lereng Gunung Muria ini.
Meskipun saat pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jumlahnya maksimal 600 pemilih, kata Siti, di Dukuh Kambangan tetap dibuatkan TPS tersendiri.
”Sebab sangat jauh untuk sampai ke pusat desa, sehingga harus dibuatkan TPS tersendiri meskipun hanya 187 pemilih,” kata Siti, Rabu (20/11/2024).
Pada hari yang sama, imbuh Siti, tim sosialisasi KPU juga mendatangi Dukuh Guwo, Desa Blingoh, Kecamatan Donorojo. Di sana ada 800-an pemilih yang terbagi dalam dua TPS. Dari pusat desa, pemilih di dukuh ini tinggal di salah satu bagian dari pucuk pegunungan.
Di pelosok-pelosok Kota Ukir itu, KPU Kabupaten Jepara menyosialisasikan pemilihan Gubernur Jateng dan Bupati Jepara. Tim sosialisasi juga menyampaikan hal-hal yang harus disiapkan secara administratif saat hendak ke TPS untuk memberikan suara.
”Sosialisasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Jepara,” ujar Siti.
Ashadi, warga Dukuh Guwo menanyakan tentang kelembagaan KPU, sampai ke penyelenggara di tingkat kecamatan, desa, dan TPS. Hal-hal teknis seperti pelayanan ke pemilih di TPS juga menjadi bahas diskusi yang disampaikan Ashadi.
”Warga di sini sebagian besar bertani. Di setiap pemilihan, memberikan hak pilih,” kata dia.
Editor: Supriyadi
