Terpisah, Kepala Puskesmas Keling 1, Murtono mengaku sudah tidak ada siswa yang dirawat. Satu siswa yang sebelumnya menjalani rawat inap sudah diperbolehkan pulang pagi tadi.
”Pagi tadi setelah diobservasi, kondisinya semakin membaik. Dan sudah boleh pulang,” kata Murtono.
Sebelumnya, terang Murtono, siswa tersebut mengalami gejala lebih dari 17 siswa lainnya. Ia merasa lemas, pusing dan mual. Akhirnya, pihak dokter memberi perawatan khusus.
Sementara untuk 17 siswa lainnya, Murtono memastikan hingga saat ini kondisinya juga semakin membaik. Pihaknya sudah memastikannya kepada wali murid.
”Sampai saat ini tidak ada keluhan lagi. Sudah sehat kembali,” jelas Murtono.
Murianews, Jepara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara melakukan uji sampel dari minuman kemasan yang diduga menjadi penyebab 18 siswa SD N 1 Klepu, Kecamatan Keling keracunan.
Kepala Dinkes Jepara, Mudrikatun mengatakan, bahwa hari ini (23/11/2024) sampel berupa 1 botol minuman yang masih tersisa tersebut dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Pemeriksaan Alat Kesehatan (BLK-PAK) Provinsi Jawa Tengah.
”Hari ini sampel sudah kami kirim dan sudah sampai di Semarang,” kata Mudrikatun kepada Murianews.com.
Dalam uji sampel di laboratorium itu, lanjut Mudrikatun, akan dilakukan pemeriksaan meliputi bakteriologis dan kimiawi. Sebelumnya, sampel telah disimpan di kulkas dengan suhu kruang dari delapan derajat selsius.
Mudrikatu menyatakan bahwa uji sampel tersebut tidak bisa secepatnya didapatkan hasilnya. Tetapi harus menunggu beberapa hari.
”Hasil pemeriksaan sampel diperkirakan keluar 7 atau 14 hari lagi,” sebut Mudrikatun.
Untuk penanganan 18 siswa tersebut, Mudrikatun memastikan sampai saat ini terus dilakukan.
Sesuai prosedur...
Pihaknya memastikan penanganan kasus tersebut sesuai dengan prosedur keracunan. Adapun terapi yang diberikan adalah dengan memberikan antasida dan paracetamol.
Terpisah, Kepala Puskesmas Keling 1, Murtono mengaku sudah tidak ada siswa yang dirawat. Satu siswa yang sebelumnya menjalani rawat inap sudah diperbolehkan pulang pagi tadi.
”Pagi tadi setelah diobservasi, kondisinya semakin membaik. Dan sudah boleh pulang,” kata Murtono.
Sebelumnya, terang Murtono, siswa tersebut mengalami gejala lebih dari 17 siswa lainnya. Ia merasa lemas, pusing dan mual. Akhirnya, pihak dokter memberi perawatan khusus.
Sementara untuk 17 siswa lainnya, Murtono memastikan hingga saat ini kondisinya juga semakin membaik. Pihaknya sudah memastikannya kepada wali murid.
”Sampai saat ini tidak ada keluhan lagi. Sudah sehat kembali,” jelas Murtono.
Editor: Supriyadi