Polisi Terus Kembangkan Kasus Penembakan Guru Madrasah di Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 30 November 2024 12:05:00
Murianews, Jepara – Satreskrim Polres Jepara, Jawa Tengah, terus mendalami dan mengembangkan kasus penembakan terhadap seorang guru madrasah.
Kasatreskrim Polres Jepara AKP Yorisa Prabowo memastikan kasus ini tetap didalami. Pihaknya melakukan pengembangan dengan memeriksa sejumlah saksi.
”Masih ada beberapa saksi yang kami periksa. Masih perlu pengembangan lagi. Tersangka masih kami tahan dan periksa secara intensif,” terang AKP Yorisa kepada Murianews.com, Sabtu (30/11/2024) lewat sambungan telepon.
Saat pelaku ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi. Soal penambahan saksi, Yorisa belum bisa menyebutkan jumlahnya.
Tetapi yang pasti, Yorisa memeriksa sejumlah saksi fakta yang melihat dan mengetahui peristiwa penembakan guru madrasah tersebut. Bukan hanya di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan, saksi-saksi terkait pembakaran motor korban juga diperiksa.
”Ini menjadi atensi kami. Proses masih jalan terus dan pasti akan bekembang. Pengembangan itu tentu akan berdampak pada bertambahnya saksi-saksi yang kami periksa,” jelas dia.
Sementara untuk korban, sambung Yorisa, saat ini sudah didampingi oleh kuasa hukum. Korban juga dalam kondisi aman sampai saat ini.
Diberitakan sebelumnya, pada Senin (25/11/2024) petang, guru madrasah bernama Eko Hadi Susanto, warga Desa Buaran, Kecamatan Mayong, telah ditembak oleh MMR, warga Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, yang merupakan anak salah seorang tokoh agama di Jepara.
Senjata Jenis Airgun...
Eko ditembak dengan senjata jenis airgun. Peristiwa penembakan itu terjadi pukul 10.30 WIB. Eko bercerita, penembakan itu terjadi saat dia hendak menjemput anaknya di sekolah.
Setibanya di perempatan Dukuh Kepel Desa Buaran, tiba-tiba dia diserempet mobil Sedan Camri warna hitam. Eko berhenti dan berupaya mengenali siapa yang ada di dalam mobil tersebut.
”Dia keluar dari mobil, maki-maki saya. Terus saya lanjut perjalanan. Saya dikejar, diserempet lagi sampai motor saya sampai ambruk,” ungkap pria yang beralamat di RT 11 RW 4 Desa Buaran itu.
Saat dia terjatuh, Eko berupaya meminta penjelasan kepada pelaku. Setelah terjadi adu mulut, bukannya memberi penjelasan, pelaku justru mengeluarkan pistol.
”Sempat adu mulut. Saya kembali dimaki-maki, marah-marah dia mengeluarkan pistol. Terus saya ditembak di perut saya,” kata dia.
Ada dua kali tembakan mengenai Eko. Yaitu di bagian perut sisi kiri dan di area ulu hati.
”Mau nembak mata saya, saya menunduk. Kemudian adu mulut, terus nembak perut saya. Dua kali,” imbuh Eko.
Editor: Dani Agus



