”Kemudian ada juga KM Kalimutu milik Pelni yang melayani penyeberangan dari Semarang,” pungkas Sahid.
”Karena takut terjebak cuaca buruk. Sementara tidak ada lonjakan,” sebut Mu’adz.
Murianews, Jepara – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan menambah jumlah trip atau pelayaran kapal dari Jepara ke Kepulauan Karimunjawa. Penambahan ini dilakukan karena jelang musim libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru).
Kabid Perhubungan Laut (Hubla) pada Dishub Jepara Nur Sahid mengatakan, penambahan trip tersebut untuk menyiapkan proyeksi lonjakan wisatawan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, jumlah wisatawan yang masuk ke Karimunjawa saat libur Nataru selalu melonjak.
Sahid menyampaikan, penambahan trip penyeberangan akan dilakukan ketika ada permintaan atas lonjakan calon penumpang atau wisatawan.
”Penambahan trip lihat situasi dan kondisi. biasanya dari perusahaan mengajukan penambahan trip. Pelaku wisata juga bisa melakukan pengajuan penambahan trip semisal ada lonjakan penumpang,” kata Sahid, Selasa (3/12/2024).
Sampai saat ini, lanjut Sahid, bahwa hingga saat ini belum ada penambahan jadwal untuk menghadapi libur Nataru 2024.
”Belum ada penambahan jadwal. Kondisi masih normal," kata Sahid.
Hingga saat ini, kunjungan masih normal atau belum terjadi lonjakan wisatawan untuk melancong ke Karimunjawa.
”Cuaca saat ini masih aman dan normal. Untuk prediksi cuaca biasanya 2 X 24 jam. Biasanya dari kabupaten akan mengadakan rapat koordinasi jelang Nataru,” papar dia.
Terdapat Tiga Kapal...
Untuk penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa atau sebalikanya, terdapat tiga kapal yang melayani wisatawan. Yaitu, KM Expres Bahari 8F dengan kapasitas 390 penumpang, KM Express Bahari 1C (349 penumpang), dan KMP Siginjai (202 penumpang)
”Kemudian ada juga KM Kalimutu milik Pelni yang melayani penyeberangan dari Semarang,” pungkas Sahid.
Terpisah, Camat Karimunjawa Mu’adz melihat dalam beberapa pekan terakhir, jumlah wisatawan cenderung menurun. Pasalnya, saat ini sudah masuk musim hujan.
”Karena takut terjebak cuaca buruk. Sementara tidak ada lonjakan,” sebut Mu’adz.
Editor: Dani Agus
