Sedangkan dua truk lainnya berhenti di depan gerbang pelabuhan. Dua pengemudinya istirahat dan ngopi di warung kopi depan pelabuhan.
Dalam proses panen perdana setelah penutupan tahun lalu itu, lanjut Suhartana, petambak tidak membuang air ke laut yang jaraknya sekitar 20 meter dari bibir pantai di Desa Kemujan tersebut. Tetapi mengambil udang dengan jaring.
”Tapi saya tidak tahu udang itu mau dikirim atau dijual ke mana,” ujar dia.
Suhartana menambahkan, petambak yang panen ini merupakan petambak yang paling bandel. Sebab. saat dipanggil Camat Karimunjawa untuk menandatangani surat penutupan tambak, dia menolak.
Murianews, Jepara – Salah satu tambak udang vaname di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) sudah panen. Bahkan, hasil panen diangkut dengan kapal penyeberangan ke Jepara.
Dalam video yang diterima Murianews.com, terekam aktivitas beberapa laki-laki tengah mengangkat jaring dari tambak berisi udang.
Lalu sejumlah orang sedang mengangkut udang di kawasan tambak menggunakan sepeda motor. Dalam video lain, terekam sejumlah pria sedang menyortir udang.
Murianews.com juga menerima video amatir dari warga yang merekam tiga truk di KMP Siginjai yang hendak berangkat ke Jepara dari Pelabuhan Karimunjawa. Tiga truk ini diduga berisi hasil panen udang tersebut.
Staf Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Karimunjawa Suhartana menyampaikan, bahwa tambak udang milik warga berinisial S itu panen pada Senin (17/2/2025). Pagi tadi (hari ini) udang diseberangkan dengan KMP Siginjai.
”Panennya kemarin siang. Pagi tadi diangkut,” kata Suhartana saat dihubungi Murianews.com.
Pukul 12.17 WIB, Murianews.com melihat tiga truk tersebut turun dari kapal di Pelabuhan Kartini Jepara secara beruntun. Bak tiga truk tersebut ditutup rapat dengan terpal.
Saat keluar dari area pelabuhan, satu truk warna kuning langsung pergi meninggalkan dua truk lain.
Menolak Menandatangani Penutupan Tambak...
Sedangkan dua truk lainnya berhenti di depan gerbang pelabuhan. Dua pengemudinya istirahat dan ngopi di warung kopi depan pelabuhan.
Dalam proses panen perdana setelah penutupan tahun lalu itu, lanjut Suhartana, petambak tidak membuang air ke laut yang jaraknya sekitar 20 meter dari bibir pantai di Desa Kemujan tersebut. Tetapi mengambil udang dengan jaring.
”Tapi saya tidak tahu udang itu mau dikirim atau dijual ke mana,” ujar dia.
Sebelumnya, lanjut Suhartana, di tambak udang itu diketahui menggunakan pipa yang diduga untuk sirkulasi air dari laut ke tambak atau sebaliknya. Namun Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa sudah memotongnya.
Suhartana menambahkan, petambak yang panen ini merupakan petambak yang paling bandel. Sebab. saat dipanggil Camat Karimunjawa untuk menandatangani surat penutupan tambak, dia menolak.
Editor: Dani Agus