Kamis, 20 November 2025

Murianews, JeparaKH Ahmad Fauzan dari Jepara, Jawa Tengah (Jateng) tak hanya dikenal sebagai ulama. Tetapi juga dikenal sebagai politisi ulung.

Mengutip jurnal garapan M Dalhar berjudul ‘Kiai Ahmad Fauzan: Pemikiran dan Peranannya di Kabupaten Jepara, 1942-1972’ yang terbit dalam jurnal Indonesian Historical Studies Vol. 3 tahun 2019, KH Ahmad Fauzan hidup di rentang tahun 1905-1972 M.

Dijelaskan, ketika Nahdlatul Ulama (NU) menjadi partai politik pada 1952, KH Ahmad Fauzan tampil sebagai suriyah partai.

Benih-benih perpecahan antara NU dan Masyumi sudah tampak dalam Kongres Masyumi keempat di Yogyakarta pada Desember 1949. Ia turut mendukung keputusan pemisahan NU terhadap Masyumi.

Saat menjadi rais syuriah itu, KH Ahmad Fauzan memposisikan NU sebagai organisasi sosial-keagamaan maupun sebagai partai politik memiliki peranan yang penting dan strategis.

Artinya, baik kebijakan maupun program-program partai terutama dalam Pemilu 1955 harus mendapatkan pertimbangan dan restu dari suriyah.

KH Fauzan dengan jaringan politik yang luas, sekurang-kurangnya dengan massa di pedesaan, telah memberikan dampak yang signifikan kepada partai.

Perjalanan sebagai seorang kiai keliling dari satu desa ke desa secara konsisten menjadikan banyak murid atau pengikutnya mengikuti pilihan politiknya.

Berdakwah... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler