Rabu, 19 November 2025

Tampaknya motif politik bukanlah tujuan utama kegiatan dakwah yang dilakukan Fauzan sejak 1930-an. Kegiatan politik lebih dimaknai sebagai sebuah sarana untuk berdakwah.

Sikap KH Fauzan yang santun baik kepada kawan maupun lawan, tanpa menafikan komponen Partai NU yang lain, adalah tiga dari sekian banyak faktor yang menjadikan NU Cabang Jepara berhasil dalam agenda politiknya.

Kemenangan Partai NU di Jepara pada Pemilu 1955, serta kondisi daerah yang relatif terjaga tidak dapat dilepaskan dari kontribusi KH Fauzan sebagai pimpinan partai.

Dari 537 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di wilayah Jepara, Partai NU menang di sebagian besar TPS untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pada Pemilu DPRD tahap pertama 29 September 1955, terlihat Partai NU di Jepara unggul dan memenangkan kontestasi pemilihan anggota di parlemen. Kemenangan Partai NU di Jepara jauh lebih unggul di antara tiga partai yang lain, yaitu: PNI, PKI, dan Masyumi.

Para calon legislatif dari Partai NU Jepara tersebar merata di wilayah Jepara. Mereka adalah para pengurus NU di tingkat kecamatan atau MWC yang memenuhi persyaratan untuk menjadi wakil rakyat.

Pada Pemilu selanjutnya, yaitu 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante, NU Jepara kembali mengukir kemenangan mutlak di atas tiga partai besar lainnya.

Kemenangan Partai NU di Jepara pada Pemilu 1955 tidak dapat dipisahkan dari kiprah KH Fauzan. Atas kemenangan mutlak Partai NU di Jepara, sebagai pimpinan partai, KH Ahmad Fauzan memiliki kesempatan untuk menjadi bupati Jepara.

Mendapat Dukungan Luas... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler