Diketahui, festival kupat lepet itu sudah dua tahun tak digelar. Alasannya tak ada anggaran. Namun tahun ini dipaksa diadakan.
”Festival kupat lepet tahun ini memang digelar sederhana. Tapi tahun depan kora gelar lebih meriah. Kita akan tingkatkan anggarannya di tahun depan,” kata bupati Jepara Witiarso Utomo atau Wiwit.
”Ini menjadi budaya masyarakat. Dan kita akan terus melestarikannya. Kita akan menguri-uri tradisi masyarakat Jepara,” ujar dia.
Murianews, Jepara – Festival ketupat atau Festival kupat lepet di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) kembali digelar, Senin (7/4/2025). Ratusan warga dari ribuan warga yang hadir pun antusias memperebutkan makanan khas lebaran Idulfitri itu.
Dua gunungan berisi ketupat dan lepet itu diarak mengelilingi kawasan Pantai Kartini. Iring-iringan bergada bak pasukan keraton turut memeriahkan suasana.
Para warga yang hadir juga disuguhi penampilan berbagai pentas seni. Seperti pencak silat dan tari kridajati khas Jepara.
Setelah doa-doa dipanjatkan, ratusan warga langsung berhamburan mendekati dua gunungan. Mereka langsung berebut ketupat dan lepet.
Tak sedikit warga yang terjatuh akibat saling berdesakan. Namun mereka tak peduli dan fokus dengan keseruan yang tersaji. Ribuan kupat lepet itu ludes hanya dalam waktu sekitar lima menit.
Rohmah, salah satu warga yang ikut berebut berhasil mendapatkan beberapa lepet, olahan beras ketan yang dibungkus daun kelapa muda itu memang khas dan selalu ada saat lebaran kupat. Lebaran kupat jatuh pada tujuh hari setelah lebaran Idulfitri.
”Saya tadi jatuh-jatuh. Tapi saya dapat lepet ini. Lumayan banyak. Semoga berkah,” ucap Rohmah.
Yati, warga yang lain mengaku baru kali ini mengikuti festival kupat lepet. Ibu rumah tangga itu berhasil merebut tujuh lepet. ”Semoga berkah. Rejekinya lancar,” ucap dia.
Digelar kembali...
Diketahui, festival kupat lepet itu sudah dua tahun tak digelar. Alasannya tak ada anggaran. Namun tahun ini dipaksa diadakan.
”Festival kupat lepet tahun ini memang digelar sederhana. Tapi tahun depan kora gelar lebih meriah. Kita akan tingkatkan anggarannya di tahun depan,” kata bupati Jepara Witiarso Utomo atau Wiwit.
Bagi Wiwit, Festival Kupat Lepet ini tak bisa dipisahkan dengan tradisi lomban. Yakni tradisi yang sudah menjadi ciri khas masyarakat Kota Ukir yang jatuh pada tujuh hari pasca Lebaran Idulfitri.
”Ini menjadi budaya masyarakat. Dan kita akan terus melestarikannya. Kita akan menguri-uri tradisi masyarakat Jepara,” ujar dia.
Editor: Anggara Jiwandhana