Untuk menunya, Dandim Jepara menyatakan, menu sebelum puasa lalu akan kembali diberikan kepada para siswa. Tentunya, menu tersebut sudah ditentukan sesuai dengan takaran gizi yang telah ditetapkan pemerintah.
Letkol Khoirul menjelaskan, ke depannya akan ada penerima manfaat program makan bergizi bagi ibu hamil di Kabupaten Jepara.
"Sistemnya dibantu puskesmas, SPPG atau dapur drop di puskesmas," ungkapnya.
Murianews, Jepara – Program makan bergizi gratis di sekolah sempat terhenti karena libur lebaran Idulfitri. Namun, tak lama lagi program andalan Prabowo Subianto itu akan segera dijalankan kembali.
Komandan Kodim (Dandim) 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, mengatakan, pada bulan Ramadan, para siswa di Jepara masih mendapatkan makan bergizi yang dapat dibawa pulang. Namun akan kembali dilaksanakan pada 14 April 2025 mendatang
“Ramadan masih tetap beroperasi dan setelah libur lebaran akan dimulai pada Senin, 14 April 2025,” kata Letkol Khoirul, Jumat (11/4/2025).
Hingga saat ini, lanjut dia, ada sebanyak 4 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Jepara yang akan melayani program makan bergizi gratis. Antara lain berada di Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara; Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan; Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan; dan Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong.
"Rencana akan ada beberapa SPPG baru yang operasional, namun masih menunggu dasar resmi surat," ujarnya.
Di Jepara sendiri ada sebanyak 12.536 siswa dari 72 sekolah baik jenjang TK sederajat hingga SMA sederajat yang menerima program makan bergizi. Jumlah ini sudah didata sebelumnya.
“Sudah siap untuk melaksanakan program makan bergizi kembali karena sebelum Ramadan juga sudah beroperasi,” kata dia.
Menu...
Untuk menunya, Dandim Jepara menyatakan, menu sebelum puasa lalu akan kembali diberikan kepada para siswa. Tentunya, menu tersebut sudah ditentukan sesuai dengan takaran gizi yang telah ditetapkan pemerintah.
Letkol Khoirul menjelaskan, ke depannya akan ada penerima manfaat program makan bergizi bagi ibu hamil di Kabupaten Jepara.
"Sistemnya dibantu puskesmas, SPPG atau dapur drop di puskesmas," ungkapnya.
Editor: Budi Santoso