Kendati begitu, Francisco mengaku belum bisa berbuat banyak. Sebab dia ingin agar kemungkinan kerjasama yang nantinya akan dijalin adalah antara negara Indonesia dan Spanyol.
”Tergantung nanti. Apa yang Pemkab Jepara butuhkan. Soal apa yang bisa dibantu, apakah dalam hal manajerial ataupun lainnya,” kata dia.
Murianews, Jepara – Duta Besar (dubes) Spanyol untuk Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda meninjau calon lokasi yang direncanakan untuk proyek pelabuhan niaga di Jepara, Jawa Tengah, Selasa (29/4/2025).
Adapun lokasi yang ditinjau Dubes Spanyol ini berada di Desa Balong, Kecamatan Kembang. Francisco datang ke lokasi yang berada di kawasan Pantai Mahbang bersama Bupati Jepara Witiarso Utomo.
Rencananya, lokasi pelabuhan akan ditempatkan sekitar 1,6 kilometer di sebelah barat Pantai Mahbang. Letaknya di kawasan milik Perkebunan Nusantara atau PTPN IX.
Francisco tak diajak ke lokasi tersebut. Dia hanya berdiskusi dengan bupati dan jajarannya di bibir Pantai Mahbang. Lalu berfoto bersama bupati di pinggir pantai.
Francisco mengaku tertarik dengan rencana proyek pelabuhan tersebut. Dia melihat banyak potensi yang dimiliki Kota Ukir yang bisa dikembangkan.
”Melihat potensi di Kabupaten Jepara, yang bisa kita gali dan kembangkan,” kata Francisco.
Setelah melakukan peninjauan itu, Francisco mengaku tertarik dengan lokasi yang alamnya cukup indah. Dia berharap proyek pelabuhan itu bisa terealisasi dan menjadi pelabuhan yang kompetitif.
”Kalau saya punya kesempatan, saya akan senang jika bisa membantu dan berkontribusi dalam proyek ini,” ujar Francisco.
Anggaran Rp 71 Triliun...
Kendati begitu, Francisco mengaku belum bisa berbuat banyak. Sebab dia ingin agar kemungkinan kerjasama yang nantinya akan dijalin adalah antara negara Indonesia dan Spanyol.
”Tergantung nanti. Apa yang Pemkab Jepara butuhkan. Soal apa yang bisa dibantu, apakah dalam hal manajerial ataupun lainnya,” kata dia.
Diketahui, proyek pelabuhan ini direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektar dan 200 hektar yang saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PTPN IX. Proyek ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
Editor: Dani Agus