Setelah pamer calon lokasi proyek pelabuhan di Desa Balong, Kecamatan Kembang kepada Duta Besar (dubes) Spanyol untuk Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda (29/4/2025), tampaknya belum ada arah menuju serius.
Meskipun demikian, Wiwit mengklaim bahwa dubes itu tertarik untuk mengerjakan proyek pelabuhan dengan konsep kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Spanyol.
Wiwit mengatakan, Dubes Spanyol menginginkan bahwa proyek pelabuhan itu menjadi proyek strategis nasional (PSN). Sehingga nantinya, dimungkinkan ada kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Spanyol.
”Kita coba masukkan ke PSN dulu,” ucap Wiwit.
Sebab itulah yang menjadi salah satu syarat utama agar proyek bisa dilirik pemerintah pusat dan dijadikan sebagai PSN.
Murianews, Jepara – Bupati Jepara Witiarso Utomo (Wiwit) berambisi membuat proyek pelabuhan niaga sebagai penunjang kemajuan perekonomian daerah. Namun niat itu tak bisa dilakukan dengan mudah.
Setelah pamer calon lokasi proyek pelabuhan di Desa Balong, Kecamatan Kembang kepada Duta Besar (dubes) Spanyol untuk Indonesia Francisco de Asis Aguilera Aranda (29/4/2025), tampaknya belum ada arah menuju serius.
Meskipun demikian, Wiwit mengklaim bahwa dubes itu tertarik untuk mengerjakan proyek pelabuhan dengan konsep kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Spanyol.
”Dubes Spanyol tertarik untuk membuat bisnis sama Jepara. Tidak hanya spesifik pelabuhan. Tetapi kita mau kerja sama menjadi sister city,” kata Wiwit kepada Murianews.com.
Wiwit mengatakan, Dubes Spanyol menginginkan bahwa proyek pelabuhan itu menjadi proyek strategis nasional (PSN). Sehingga nantinya, dimungkinkan ada kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Spanyol.
”Kita coba masukkan ke PSN dulu,” ucap Wiwit.
Tahun ini, kata Wiwit, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara akan membuat feasibility studies atau studi kelayakan proyek pelabuhan niaga tersebut.
Sebab itulah yang menjadi salah satu syarat utama agar proyek bisa dilirik pemerintah pusat dan dijadikan sebagai PSN.
PT Pelindo...
Soal proyek pelabuhan ini, Wiwit mengaku sudah berkomunikasi dengan PT Pelindo. Jika memungkinkan, studi kelayakan itu akan dibuat bersama PT Pelindo.
”Pelindo mau datang ke sini untuk melihat lokasi. Ada beberapa lokasi. Rencananya ke sini, insyaallah Mei (2025) nanti,” jelas Wiwit.
Wiwit menyatakan, kedatangan Dubes Spanyol itu bukan sebagai investor. Melainkan sebagai perwakilan Spanyol yang diharapkan bisa menjadi pembuka jalan bagi investor dari negara Matador itu.
Proyek pelabuhan ini sendiri membutuhkan anggaran sebesar Rp 71 triliun. Untuk itu, Wiwit menggantungkan proyek itu kepada para investor. Di mana, sampai saat ini belum ada yang serius meliriknya. Namun Wiwit menargetkan tahun depan proyek itu bisa dimulai.
”Nanti kita akan coba gandeng (investor) dari swasta. Nanti kita akan ketemu dengan para (calon) investor,” imbuh Wiwit.
Editor: Dani Agus