Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan, pihaknya kini sedang menyusun persiapan untuk mengajukan pinjaman. Uang dari utang tersebut akan dipakai untuk membangun infrastruktur di Kota Ukir.
”Jadi kita akan menghubungi para pihak ketiga untuk bisa mensupport (mendukung) pembangunan di daerah Jepara,” kata Wiwit, Kamis (8/5/2025).
Mengenai utang tersebut, lanjut Wiwit, Pemkab Jepara masih terus menghitung nominal pinjaman sesuai dengan kebutuhan. Namun Wiwit menaksir Pemkab akan mengajukan pinjaman sekitar Rp 200 Miliar.
”Semua untuk jalan sama lampu penerangan. Untuk lampu penerangan lebih ke kerja sama. Yang Rp 200 miliar hanya untuk jalan,” ungkap Wiwit.
Dirinya menyampaikan, untuk lampu penerangan jalan, saat ini tengah dilakukan pembahasan lebih lanjut. Pasalnya, Pemkab Jepara belum mengetahui kebutuhan dan belum melakukan feasibilty study (FS) atau studi kelayakan.
Murianews, Jepara – Anggaran terbatas memaksa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng) harus memutar otak. Salah satunya yaitu dengan mengajukan utang atau pinjaman daerah.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan, pihaknya kini sedang menyusun persiapan untuk mengajukan pinjaman. Uang dari utang tersebut akan dipakai untuk membangun infrastruktur di Kota Ukir.
”Jadi kita akan menghubungi para pihak ketiga untuk bisa mensupport (mendukung) pembangunan di daerah Jepara,” kata Wiwit, Kamis (8/5/2025).
Mengenai utang tersebut, lanjut Wiwit, Pemkab Jepara masih terus menghitung nominal pinjaman sesuai dengan kebutuhan. Namun Wiwit menaksir Pemkab akan mengajukan pinjaman sekitar Rp 200 Miliar.
”Kita lagi menghitung ini posisinya kurang lebih Rp 200 miliar,” sebut dia.
Wiwit menyebut, pinjaman tersebut tidak hanya digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan, tetapi akan dialokasikan untuk lampu penerangan jalan.
”Semua untuk jalan sama lampu penerangan. Untuk lampu penerangan lebih ke kerja sama. Yang Rp 200 miliar hanya untuk jalan,” ungkap Wiwit.
Dirinya menyampaikan, untuk lampu penerangan jalan, saat ini tengah dilakukan pembahasan lebih lanjut. Pasalnya, Pemkab Jepara belum mengetahui kebutuhan dan belum melakukan feasibilty study (FS) atau studi kelayakan.
Efisiensi Anggaran...
Wiwit membeberkan, peminjaman dana untuk pembangunan infrastruktur dimungkinkan akan dilakukan oleh anak perusahaan Kemenkeu serta Bank Jateng.
“Sementara ini kita bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Jadi ada dua institusi sama perbankan,” katanya.
Diketahui, Pemkab Jepara kini sedang melakukan efisiensi anggaran. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menargetkan efisiensi anggaran sebesar Rp 90 miliar.
Ada 24 rekening yang kena efisiensi tersebut. Antara lain pos anggaran perjalanan dinas, hibah dan pembelian alat tulis kantor (ATK).
Soal ATK, Ary menyebut bahwa bupati mengarahkan agar mulai saat ini pekerjaan-pekerjaan harus menyesuaikan dengan digitalisasi. Atau memaksimalkan upaya paperless.
Editor: Dani Agus