Irbab menyampaikan, dari 36 siswa yang dibebaskan dari biaya pendidikan ini, nantinya tidak hanya ditempatkan di satu kelas. Melainkan bisa menyesuaikan dengan jurusan yang dipilih.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Islam Jepara, Muslimin menyampaikan, sebelum ada kemitraan, sekolahnya juga memiliki program pembebasan biaya untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), yatim piatu, dan keluarga miskin yang belum terkaver di PKH-PIP, dengan pembebasan SPP selama tiga tahun.
“Sebelum program ini ada, kami sudah duluan melakukan program pendidikan gratis. Kami juga tidak hanya mendukung tapi juga suport,” jelasnya.
Diketahui, program ini mencakup 56 SMA dan 83 SMK swasta di seluruh Jawa Tengah. Dengan kuota 5.004 siswa, setiap sekolah akan menampung satu kelas berisi 36 siswa miskin yang bebas dari biaya pendidikan. Anggaran yang dialokasikan per siswa sebesar Rp 2 juta. Keempat sekolah ini membuka pendaftaran melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026.
Murianews, Jepara – Sebanyak 144 siswa miskin di Kabupaten Jepara mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Ada empat sekolah tingkat SMA sederajat swasta yang mendapatkan program tersebut.
Empat sekolah tersebut merupakan hasil kemitraan antara Pemprov Jateng dengan sekolah-sekolah swasta yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah (APBD Jateng). Sekolah-sekolah itu adalah SMA NU Kedung, SMK Islam Jepara, SMK Islam Datuk Singaraja, dan SMK Islam Walisongo Pecangaan.
Masing-masing sekolah akan mendapatkan jatah 36 paket beasiswa untuk siswa miskin yang ada. Beasiswa itu akan memberi siswa yang menerima tidak perlu membayar biaya sekolah, alias belajar gratis.
Kepala Sekolah SMK Islam Walisongo Pecangaan, Irbab Aulia Armi menyambut baik program pendidikan gratis ini. Menurutnya, dengan adanya sekolah gratis, akan memberi kesempatan kepada siswa miskin tidak putus sekolah karena terkendala biaya.
“Tentu kami menyambut baik program bersama ini, artinya jangan sampai tidak mendukung. Kita ingin memberi fasilitas pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu,” kata dia, Kamis (22/5/2025).
Pihaknya mendapatkan konfirmasi dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II sebelum sekolahnya ditunjuk sebagai sekolah kemitraan oleh Gubernur. Pihaknya juga sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) sekolah SMA/SMK oleh Pemprov Jateng yang menjadi mitra pada Senin (19/5/2025) bersamaan dengan launchingnya program ini.
“Kemarin kami sempat disosialisasikan juga bagaimana petunjuk teknis dari program ini. Sudah ada konfirmasi dari cabang dinas,” tambahnya.
Mendukung...
Irbab menyampaikan, dari 36 siswa yang dibebaskan dari biaya pendidikan ini, nantinya tidak hanya ditempatkan di satu kelas. Melainkan bisa menyesuaikan dengan jurusan yang dipilih.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Islam Jepara, Muslimin menyampaikan, sebelum ada kemitraan, sekolahnya juga memiliki program pembebasan biaya untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), yatim piatu, dan keluarga miskin yang belum terkaver di PKH-PIP, dengan pembebasan SPP selama tiga tahun.
“Sebelum program ini ada, kami sudah duluan melakukan program pendidikan gratis. Kami juga tidak hanya mendukung tapi juga suport,” jelasnya.
Diketahui, program ini mencakup 56 SMA dan 83 SMK swasta di seluruh Jawa Tengah. Dengan kuota 5.004 siswa, setiap sekolah akan menampung satu kelas berisi 36 siswa miskin yang bebas dari biaya pendidikan. Anggaran yang dialokasikan per siswa sebesar Rp 2 juta. Keempat sekolah ini membuka pendaftaran melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026.
Editor: Budi Santoso