Kebahagiaan Andrias tak hanya sekadar anaknya lolos menjadi TNI AL. Tetapi karena anaknya lolos menjadi abdi negara tanpa membayar sepeserpun. Saking bahagianya, dia memakai kaos bertuliskan Marinir.
”Anak saya empat kali gagal, lalu bangkit yang ke lima akhirnya lolos. Tanpa biaya (nyogok) sama sekali,” ujar Andrias.
Andrias menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama keluarga besar TNI AL yang telah menerima anaknya dengan dasar kualitas dan kemampuan yang terbaik.
”Dulu saya memang (bernazar), kalau anak saya lolos, saya ingin berbahagia. Dengan saya mau lari dari Ungaran ke rumah saya di Ujungwatu, Jepara,” kata Andrias.
Andrias mengaku hanya berbekal uang Rp 450 ribu. Selain membawa beberapa pakaian ganti, dia juga membawa beberapa obat pereda keram.
Murianews, Jepara – Satpam Sidomuncul Andrias Apriyadi (48) warga Dukuh Metawar, Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo berlari dari Kabupaten Ungaran menuju Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng).
Dia menempuh jarak sekitar 140 kilometer untuk menuntaskan nazarnya atas keberhasilan anak sulungnya yang lolos menjadi TNI AL tanpa biaya.
Saat ditemui Murianews.com di depan SPBU Wedelan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Minggu (1/6/2025) pukul 09.40 WIB, Andrias mengaku melakukan perjalanan ini sendirian.
Dia berangkat dari kawasan PT Sidomuncul, Ungaran pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. ”Bisa dibilang, ini rasa bahagia dan syukur saya," ucap Andrias.
Andrias menceritakan, alasannya lari dari Ungaran ke Jepara karena nazar anak sulungnya lolos menjadi anggota TNI Angkatan Laut.
Nama anak kebanggaannya itu Galang Amekal (21). Pada akhir April 2025 lalu, Galang dinyatakan lolos menjadi anggota TNI AL.
Andrias menyebutkan, anaknya itu sudah lima kali mendaftar sebagai anggota TNI AL. Baru pada seleksi ke lima ini, Galang bisa lolos. Empat kali Galang gagal pada tahap psikotes.
Andrias selalu menemani anaknya saat berlatih fisik. Dia juga menggembleng anaknya secara mental.
Tanpa Nyogok...
Kebahagiaan Andrias tak hanya sekadar anaknya lolos menjadi TNI AL. Tetapi karena anaknya lolos menjadi abdi negara tanpa membayar sepeserpun. Saking bahagianya, dia memakai kaos bertuliskan Marinir.
”Anak saya empat kali gagal, lalu bangkit yang ke lima akhirnya lolos. Tanpa biaya (nyogok) sama sekali,” ujar Andrias.
Andrias menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama keluarga besar TNI AL yang telah menerima anaknya dengan dasar kualitas dan kemampuan yang terbaik.
”Dulu saya memang (bernazar), kalau anak saya lolos, saya ingin berbahagia. Dengan saya mau lari dari Ungaran ke rumah saya di Ujungwatu, Jepara,” kata Andrias.
Andrias mengaku hanya berbekal uang Rp 450 ribu. Selain membawa beberapa pakaian ganti, dia juga membawa beberapa obat pereda keram.
