Kamis, 20 November 2025

”Kita kaji dan koordinasi dulu dengan BGN (Badan Gizi Nasional). Termasuk terkait kepastian pembayarannya,” kata Wiwit. 

Jika mendapat lampu hijau, Bupati ingin progam MBG tidak hanya diurusi satu desa. Namun melibatkan beberapa desa. Sebab program itu memang membutuhkan anggaran besar.

Menurutnya hal itu akan mudah tercapai jika desa-desa membentuk Bumdesma. Tiap desa patungan menyetor modal sehingga terkumpul sesuai nominal yang dibutuhkan.

”Semisal satu desa modal Rp 200 juta, kalau sendirian butuh 6 tahunan. Tapi kalau enam desa bikin bumdesma maka bisa langsung jalan,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Wiwit, jika progam ini bisa dijalankan maka akan bisa menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD). Ujungnya juga bisa meningkatkan perekonomian di desa.

”Progam ini strategis karena Kopdes (Koperasi Desa Merah Putih) tidak menggarap MBG,” tandasnya. 

Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Terpopuler