Tak cukup dengan sarung dan baju koko, anggota Resmob tersebut juga mengenakan kopiah putih. Kemudian, dia masuk ke rumah pelaku dan menangkapnya. Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawanan atau mencoba kabur.
”Akhirnya kami bisa menangkap pelaku dengan mengenakan baju koko dan sarung,” imbuh dia.
Diketahui, korban meninggal dunia sehari setelah pengeroyokan terjadi. Pada Minggu (20/7/2025) pukul 11.00 WIB, dia meninggal dunia di rumah setelah mengalami muntah darah.
Sebelumnya, hanya diketahui bahwa korban pengeroyokan mengalami luka memar pada bagian dagu dan kaki lecet.
”Saat pengeroyokan, terduga pelaku dalam pengaruh alkohol,” tandas AKP Wildan.
Murianews, Jepara – Tim Resmob Satreskrim Polres Jepara, Jawa Tengah, berhasil membekuk pelaku pengeroyokan terhadap seorang pemuda usai nonton orkes hingga meninggal. Uniknya, polisi terpaksa menyamar sebagai ustaz saat menangkap salah satu pelaku.
Dalam video amatir yang diterima Murianews.com, terlihat beberapa anggota Satreskrim Polres Jepara sedang menangkap satu pelaku di rumahnya di Desa Kancilan, Kecamatan Kembang.
Salah satu anggota mengenakan sarung, baju muslim dan kopyah putih. Mirip seorang ustaz di kampung.
Kasatreskrim Polres Jepara AKP M Faizal Wildan Umar Rela menceritakan, penangkapan itu dilakukan saat proses penyelidikan. Pihaknya sebelumnya sudah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan sekaligus rumahnya.
Saat hendak ditangkap, lanjut AKP Wildan, situasi rumah pelaku yang berada di permukiman padat penduduk dan malam itu ramai warga. Situasi itu membuat polisi harus memutar otak agar tidak terendus keberadaannya.
”Jadi kalau (angggota Resmob) pakai pakaian biasa, pasti banyak yang mengenali,” kata AKP Wildan, Rabu (30/7/2025).
Saat itu, anggota Resmob memang hanya mengenakan kaos dan celana pendek. Kebetulan, saat itu polisi itu membawa sarung. Lalu terlintaslah di pikirannya menyamar sebagai ustaz.
”Akhirnya terpikirkan pakai sarung dan baju koko. Karena orang desa kan, sudah terbiasa dengan pakaian tersebut. Akhirnya kami pinjam ke tempat teman,” ujar AKP Wildan.
Pelaku Tidak Melakukan Perlawanan...
Tak cukup dengan sarung dan baju koko, anggota Resmob tersebut juga mengenakan kopiah putih. Kemudian, dia masuk ke rumah pelaku dan menangkapnya. Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawanan atau mencoba kabur.
”Akhirnya kami bisa menangkap pelaku dengan mengenakan baju koko dan sarung,” imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, korban bernisial MRS, pemuda asal Desa Balong, Kecamatan Kembang itu meninggal dikeroyok sekelompok orang usai nonton orkes dangdut OM Romansa, Sabtu (19/7/2025).
Diketahui, korban meninggal dunia sehari setelah pengeroyokan terjadi. Pada Minggu (20/7/2025) pukul 11.00 WIB, dia meninggal dunia di rumah setelah mengalami muntah darah.
Sebelumnya, hanya diketahui bahwa korban pengeroyokan mengalami luka memar pada bagian dagu dan kaki lecet.
”Saat pengeroyokan, terduga pelaku dalam pengaruh alkohol,” tandas AKP Wildan.
Editor: Dani Agus