Gudang tersebut berukuran lebih kecil dari ruang kelas. Meski hanya berukuran 5 x 6 meter, akhirnya gudang tersebut dijadikan kelas. Meski kurang representatif, tetapi relatif lebih aman.
Pada semester 2 tahun ajaran 2023-2024 lalu, pihak sekolah menempatkan kelas 5 dengan jumlah murid 9 siswa di ruangan yang sebelumnya gudang itu. Kemudian pada tahun ajaran ini, ruang tersebut disekat menjadi dua dengan triplek. Enam siswa kelas II dan kurang dari 10 siswa kelas III harus berbagi ruangan yang sempit itu.
“Karena muridnya sedikit, akhirnya kami jadikan satu ruangan dengan cara disekat,” sebut Satriyo.
Satriyo mengatakan, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara (Disdikpora Jepara) dan beberapa instansi pendidikan lainnya sudah beberapa kali meninjau kondisi SDN Demangan. Laporan terkait kerusakan juga sudah pernah dikirimkan kepada pemerintah.
Pada awalnya laporan yang dilayangkan sebatas kerusakan ringan. Namun karena tidak ada tindaklanjut, laporannya diubah menjadi kondisi rusak sedang. Namun hingga saat ini belum ada penyikapan dari Pemkab Jepara.
“Tapi kami mendapatkan informasi kalau tahun ini (SDN Demangan) belum bisa mendapatkan anggaran rehabilitasi,” imbuh dia.
Pihak sekolah SDN Demangan sangat berharap agar Pemkab Jepara bisa segera memberi perhatian khusus atas kerusakan gedung sekolah ini. Sebab nasib proses belajar mengajar semakin memprihatinkan karena masalah ini.
Murianews, Jepara – Kondisi gedung di SDN Demangan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) memperihatinkan. Bagian atap dari beberapa ruang kelasnya mengalami kerusakan. Bagian atap ruang kelas diketahui ambrol.
Di SDN Demangan, ada tiga ruang kelas yang terlihat kosong. Ruang kelas 3, 4 dan lima yang mestinya dipenuhi siswa, berubah menjadi Gudang. Hal itu karena bagian atap di ketiga ruang kelas itu ambrol dan mengalami kerusakan parah. Sekolah rusak ini sayangnya belum mendapat perhatian.
“Ambrolnya waktu malam hari, saat hujan lebat,” ujar Satriyo, guru SDN Demangan, Sabtu (9/8/2025).
Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah terpaksa memindahkan ruang kelas ke ruang yang sebelumnya menjadi gudang. Barang-barang yang ada di dalam gudang, dipindahkan ke ruang kelas yang mengalami kerusakan tersebut.
“Kondisi seperti ini sudah 1 setengah tahun lalu. Rengnya (rangka) sudah tidak layak. Akhirnya ambrol. Akhirnya siswa kami pindah ke gudang yang kami jadikan sebagai kelas,”jelas Satriyo.
Satriyo menyebutkan, di SDN Demangan terdapat enam ruang kelas, 1 kantor, 1 gudang dan 1 ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang kini berubah menjadi gudang. Situasi ini sebenarnya tidak kondusif untuk menggelar kegiatan belajar-mengajar.
“Tapi ruang kelas 3, 4 dan 5 sudah tak bisa ditempati lagi, bahaya. Akhirnya ada yang kami pindahkan ke gudang,” katanya menambahkan.
Gudang...
Gudang tersebut berukuran lebih kecil dari ruang kelas. Meski hanya berukuran 5 x 6 meter, akhirnya gudang tersebut dijadikan kelas. Meski kurang representatif, tetapi relatif lebih aman.
Pada semester 2 tahun ajaran 2023-2024 lalu, pihak sekolah menempatkan kelas 5 dengan jumlah murid 9 siswa di ruangan yang sebelumnya gudang itu. Kemudian pada tahun ajaran ini, ruang tersebut disekat menjadi dua dengan triplek. Enam siswa kelas II dan kurang dari 10 siswa kelas III harus berbagi ruangan yang sempit itu.
“Karena muridnya sedikit, akhirnya kami jadikan satu ruangan dengan cara disekat,” sebut Satriyo.
Satriyo mengatakan, pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara (Disdikpora Jepara) dan beberapa instansi pendidikan lainnya sudah beberapa kali meninjau kondisi SDN Demangan. Laporan terkait kerusakan juga sudah pernah dikirimkan kepada pemerintah.
Pada awalnya laporan yang dilayangkan sebatas kerusakan ringan. Namun karena tidak ada tindaklanjut, laporannya diubah menjadi kondisi rusak sedang. Namun hingga saat ini belum ada penyikapan dari Pemkab Jepara.
“Tapi kami mendapatkan informasi kalau tahun ini (SDN Demangan) belum bisa mendapatkan anggaran rehabilitasi,” imbuh dia.
Pihak sekolah SDN Demangan sangat berharap agar Pemkab Jepara bisa segera memberi perhatian khusus atas kerusakan gedung sekolah ini. Sebab nasib proses belajar mengajar semakin memprihatinkan karena masalah ini.
Disdikpora Jepara...
Murianews.com sudah berupaya meminta konfirmasi mengenai hal ini ke Disdikpora Jepara. Namun hingga berita ini diunggah belum ada jawaban dari pihak Disdikpra Jepara.
Diberitakan sebelumnya, Disdikpora Kabupaten Jepara pada tahun ini mengajukan bantuan rehabilitasi sekolah ke Pemerintah Pusat senilai Rp107 miliar. Dari total anggaran yang diajukan, baru 25 paket atau 25 perbaikan sekolah yang disetujui. Rinciannya 4 untuk TK, 10 untuk SD, 11 SMP, dan 1 SKB.
Dari rencana rehabilitasi ini, masih belum jelas apakah SDN Demangan masuk dalam daftar sekolah yang akan diperbaiki atau tidak. Di Kabupaten Jepara sendiri, jumlah sekolah yang dilaporkan rusak jumlah masih banyak.
Editor: Budi Santoso