Lalu Desa Kepuk, Tengguli dan Srikandang Kecamatan Bangsri. Desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan. Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji. Kemudian Desa Kuwasen dan Kedungcino, Kecamatan Jepara. Desa Karimunjawa dan Kemujan Kecamatan Karimunjawa. Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit. Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari. Desa Kedungmalang Kecamatan Kedung, serta Desa Pancur Kecamatan Mayong.
Untuk sementara ini, lanjut Bagus, ada dua dukuh di Desa Sumberrejo yang saat ini krisis air. Dua dukuh yang mengalami dampak kekeringan itu adalah Dukuh Alang-alang Ombo dan Glingsem. Totalnya ada 647 Kartu Keluarga (KK).
“Saat ini sudah ada wilayah yang kekeringan. Di dua dukuh tersebut, total ada 841 jiwa yang krisis air bersih,” sebut Bagus,
Murianews, Jepara – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jepara (BPBD Jepara), Jawa Tengah (Jateng) bersiap-siap menghadapi bencana kekeringan. Di sisi lain, anggaran untuk penanganan kekeringan sudah ada meski terbatas.
Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jepara, Bagus Ari Wibowo menyebutkan, pada tahun 2025 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp37.683.000 untuk menanggulangi kekeringan Jepara.
“Tahun ini kita sudah siapkan anggaran untuk dropping air sekitar Rp37 juta, itu dari APBD. Apabila dampak kekeringan meluas dan APBD tidak mencukupi maka kita ajukan BTT (Biaya Tidak Terduga),” katanya, Rabu (13/8/2025).
Bagus mengatakan, anggaran tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2024 yang hanya sebesar Rp30.300.000. Pada tahun lalu, sebanyak 21 desa di 13 kecamatan yang berada di Kabupaten Jepara terdampak kekeringan.
“Kami belum bisa mengalkulasi kebutuhan tahun ini. Karena belum semua desa yang berpotensi kekeringan itu saat ini sudah kekeringan. Kita lihat nanti perkembangannya,” jelas Bagus.
Bagus menyampaikan, BPBD Jepara sudah memetakan desa-desa yang berpotensi kekeringan tahun ini. Lokasinya ada di 21 desa di 13 kecamatan.
Bagus merinci, 21 desa tersebut adalah Desa Ngabul Kecamatan Tahunan. Lalu Desa Sumberrejo, Clering dan Jugo Kecamatan Donorojo. Kemudian Desa Kaliombo, Kecamatan Pecangaan. Selanjutnya Desa Kunir, Gelang dan Watuaji, Kecamatan Keling.
Desa Kepuk...
Lalu Desa Kepuk, Tengguli dan Srikandang Kecamatan Bangsri. Desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan. Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji. Kemudian Desa Kuwasen dan Kedungcino, Kecamatan Jepara. Desa Karimunjawa dan Kemujan Kecamatan Karimunjawa. Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit. Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari. Desa Kedungmalang Kecamatan Kedung, serta Desa Pancur Kecamatan Mayong.
Untuk sementara ini, lanjut Bagus, ada dua dukuh di Desa Sumberrejo yang saat ini krisis air. Dua dukuh yang mengalami dampak kekeringan itu adalah Dukuh Alang-alang Ombo dan Glingsem. Totalnya ada 647 Kartu Keluarga (KK).
“Saat ini sudah ada wilayah yang kekeringan. Di dua dukuh tersebut, total ada 841 jiwa yang krisis air bersih,” sebut Bagus,
Editor: Budi Santoso