Rabu, 19 November 2025

Diketahui, pada tahun 2019 Perumda Aneka Usaha Jepara pernah punya usaha wisata Kelapa Park di Kecamatan Pakisaji. Nilai investasinya Rp 1,2 miliar, tapi dalam perjalannya merugi. Laba di tahun itu tidak mencapai Rp 200 juta, sehingga hanya sanggup menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 99 juta.

Lalu selama empat tahun berikutnya, laba Perumda meningkat. Secara berturut-turut, pada tahun 2020 labanya Rp 350 juta, Rp 600 juta pada 2021, Rp 1 miliar pada 2022, tahun 2023 Rp 1,5 miliar.

Namun pada tahun 2024 lalu, laba perusahaan turun bebas di angka Rp 400 juta. Penyebabnya, salah satu bisnis andalan, usaha simpan pinjam dinonaktifkan. Perumda Aneka Usaha Jepara akhirnya hanya sanggup setor PAD sebesar Rp 150 juta.

Witiarso Utomo menyebutkan, arah fokus bisnis Perumda dengan pimpinan baru itu adalah pengembangan usaha di sektor agribisnis dan perdagangan.

“Jangan terlalu kencang, juga jangan terlalu lambat. Yang tengah-tengah saja. Yang penting selamat. Baru kita pikirkan berikutnya,” imbuh Wiwit.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler