Meskipun tak terbakar sepenuhnya, seluruh ruangan rusak. Bahkan tak bisa dipakai untuk melakukan aktivitas.
Terlihat kaca-kaca jendela pecah. Seluruh ruangan acak-acakan. Banyak peralatan kantor tercerabut dari tempatnya, seperti televisi, sound system, dan komputer.
Sekretaris DPRD Jepara, Deni Hendarko memastikan hampir seluruh ruangan dihancurkan massa. Mulai dari ruangan fraksi, pimpinan, komisi, hingga ruang rapat paripurna. Nyaris tak ada yang luput dari amukan massa.
”Hampir semua ruangan rusak. Ruang rapat paripurna juga rusak," kata Deni.
Murianews, Jepara – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) hancur setelah dibakar demonstrans tadi malam, Minggu (31/8/2025) dinihari.
Meskipun tak terbakar sepenuhnya, seluruh ruangan rusak. Bahkan tak bisa dipakai untuk melakukan aktivitas.
Pantauan Murianews.com di lokasi, Minggu pagi, bangkai-bangkai peralatan kantor, satu unit motor, bendera merah putih usai dibakar massa.
Terlihat kaca-kaca jendela pecah. Seluruh ruangan acak-acakan. Banyak peralatan kantor tercerabut dari tempatnya, seperti televisi, sound system, dan komputer.
Terlihat para pegawai DPRD Jepara yang berdatangan. Mereka mencoba menyelamatkan barang-barang yang luput dari penjarahan massa.
Sekretaris DPRD Jepara, Deni Hendarko memastikan hampir seluruh ruangan dihancurkan massa. Mulai dari ruangan fraksi, pimpinan, komisi, hingga ruang rapat paripurna. Nyaris tak ada yang luput dari amukan massa.
”Hampir semua ruangan rusak. Ruang rapat paripurna juga rusak," kata Deni.
Lapor Polisi...
Deni membenarkan banyak file atau barang penting yang tak bisa diselamatkan. Sebab dia tak memperkirakan demonstrasi akan terjadi sedahsyat itu.
Hingga berita ini ditulis, Deni masih belum mengizinkan orang masuk ke dalam gedung. Sebab beberapa saat yang lalu masih ada sumber api di salah satu ruangan.
”Saya khawatir terjadi apa-apa. Masih banyak pecahan kaca. Takutnya juga plafon runtuh,” jelas Deni.
Sampai saat ini, Deni masih menginventarisir kerusakan yang terjadi. Pihaknya masih meminta bawahannya untuk mencatat barang apa saja yang hilang dan masih ada.
”Setelah itu baru kami laporkan kepada pimpinan,” kata dia.
Pihaknya juga akan melaporkan peristiwa ini ke Polres Jepara. Sehingga nantinya akan dilakukan investigasi.
”Alhamdulillah tidak ada korban. Kami bisa menyelamatkan diri sebelum massa datang. Kami juga tidak mengira demo akan sebesar ini,” tandas Deni.
Editor: Supriyadi