Demo di Jepara Rusuh, Korlap Aksi Duga Ada Penyusup
Faqih Mansur Hidayat
Minggu, 31 Agustus 2025 14:32:00
Murianews, Jepara – Demonstrasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) semalam, Minggu (31/8/2025) semula berjalan damai. Namun tiba-tiba berubah menjadi chaos.
Adam Mahfudz selaku koordinator aksi menduga ada penyusup yang ikut dalam aksi hingga membuat demonstran anarkis. Selain itu, bentrokan terjadi setelah Aliansi Jepara Bersatu membubarkan diri.
”Kemungkinan ada penyusup. Sesampainya di kampus, saya instruksikan kawan-kawan untuk pulang dan jangan kembali lagi ke lokasi aksi,” ujar dia.
Ia menceritakan, aksi massa dari mahasiswa Unisnu dan ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aliansi Jepara Bersatu konsepnya adallah aksi damai.
Setelah lembar tuntutan ditandatangani dan dibacakan langsung oleh Kapolres Jepara, massa membubarkan diri ke arah selatan Mapolres Jepara atau ke kawasan Jembatan Kanal.
”Demo kami tutup dengan Alfatihah. Mobil komando kemudian keluar dari lokasi aksi (Polres Jepara). Saya sudah menginstruksikan dari mobil komando untuk bubar,” kata Adam Mahfudz.
Adam bercerita, setelah mobil komando mundur hingga Jembatan Kanal, dia sempat menunggu teman-temannya yang masih tertinggal. Saat itu kondisi masih kondusif dan massa belum bertambah banyak.
Dia menyebut, massa dari unsur mahasiswa yang dia koordinir sekitar 150 orang. Puluhan ojol yang tegabung dengan aliansi itu juga ikut membubarkan diri.
Massa Aksi Bertambah...
Sekitar 15 menit kemudian, lanjut Adam, dia dan rombongannya kembali ke kampus Unisnu sambal konvoi sepanjang jalan. Mereka sempat berkumpul di kampus untuk memastikan semua anggotanya sudah tak berada di Kawasan Polres Jepara.
Namun tiba-tiba, ratusan massa datang dari arah selatan dan berkumpul di Jembatan Kanal. Mereka membakar kayu di tengah jalan sebelum bentrokan dengan apparat Kepolisian pecah.
”Saya malah tidak tahu itu massa dari mana. Soalnya semua anggota saya sudah pulang ke kampus. Saya juga tidak menyangka akan ada bentrokan sampai seperti itu. Karena itu di luar (sekenario) aksi damai kami,” kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisnu itu.
Adam menduga ada penyusup yang masuk dalam aksi damai tersebut. Sebab bentrokan itu terjadi setelah Aliansi Jepara Bersatu membubarkan diri.
”Sesampainya di kampus, saya instruksikan kawan-kawan untuk pulang dan jangan kembali lagi ke lokasi aksi,” ujar dia.
Namun di lokasi aksi, Adam masih menempatkan dua koordinator aksi untuk memastikan kawan-kawannya tak ketinggalan.
Dari dua orang itu, Adam mendapatkan laporan bahwa terjadi bentrokan. Hanya saja, saat hendak pergi, mereka terjebak dalam bentrokan itu.
Soal bentrokan dan pembakaran di gedung DPRD Jepara, Adam merasa kecewa dan menyayangkan itu bisa terjadi.
Puluhan Orang Ditangkap...
”Itu bukan bagian dari kami, bukan kegiatan (aksi) dari kami, ini sudah keluar dari esensi aksi kami di awal, aksi damai di depan Polres,” jelas Adam.
Diketahui, puluhan massa kini masih diamankan Polres Jepara. Adam memastikan tak satupun anggota Aliansi Jepara Bersatu yang ikut ditangkap Polisi.
Editor: Supriyadi



