Selain itu, terdapat 130 usulan lain yang bisa ditindaklanjuti tanpa biaya serta 232 usulan yang masih dalam tahap inventarisasi.
Murianews, Jepara – Akademisi Universitas Islan Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara memuji program bupati ngantor di desa. Program itu dinilai tepat untuk membangun kesejahteraan masyarakat dari bawah.
Wakil Rektor Bidang III Unisnu Jepara, Dr Abdul Wahab menilai program itu bukan cerminan keraguan terhadap peran pemerintahan desa. Tetapi, kebijakan itu justru memperkuat fungsi pengawasan dan mempercepat respons pemerintah terhadap kebutuhan warga.
”Ngantor di desa membuat pimpinan daerah mengetahui kondisi secara langsung. Dari situ percepatan pembangunan bisa dilakukan,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Dia melihat, kehadiran bupati dan wakil bupati di desa memberi masyarakat ruang menyampaikan aspirasi tanpa birokrasi panjang. Menurutnya itu penting untuk membangun desa menjadi fondasi kemajuan daerah.
”Kegiatan Bupati Ngantor di Desa itu sekaligus memastikan bahwa pondasi pembangunan masyarakat yang berkualitas itu bisa terwujud secara bertahap dan berjalan secara ideal,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menekankan prinsip Nahdlatul Ulama untuk mempertahankan kebijakan lama yang baik sekaligus memberi ruang bagi inovasi baru. Prinsip tersebut dinilai relevan memperkuat keberlanjutan program itu.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara, Edy Marwoto, menegaskan bahwa program bupati ngantor di desa terbukti efektif menyerap aspirasi.
Hasil evaluasi tindak lanjut tahap pertama, tercatat 369 usulan pembangunan dengan nilai Rp 456,9 miliar. Dari jumlah itu, Rp 56,7 miliar dialokasikan pada 2025, Rp 87,5 miliar pada 2026, Rp 157,8 miliar untuk perubahan 2026, dan Rp 154,7 miliar pada 2027.
Inventarisasi...
Selain itu, terdapat 130 usulan lain yang bisa ditindaklanjuti tanpa biaya serta 232 usulan yang masih dalam tahap inventarisasi.
”Data ini menunjukkan antusiasme masyarakat sekaligus efektivitas bupati ngantor di desa sebagai sarana percepatan pembangunan. Program ini juga menjadi salah satu bukti bahwa pemerintah hadir langsung menemui masyarakat,” kata Edy.
Editor: Cholis Anwar