Bersama wakil bupati Gus Hajar, Wiwit dan jajarannya langsung mendatangi Bazar UMKM pelaku usaha dari delapan desa yang ada di Kecamatan Donorojo. Masing-masing Desa Sumberejo, Bandungharjo, Banyumanis, Blingoh, Clering, Jugo, Tulakan dan Ujungwatu. Wiwit memborong aneka jajanan yang tersaji.
Perwakilan warga Desa Bandungharjo Saifur Rohman menyampaikan, masalah soal masih adanya alat tangkap tak ramah lingkungan di perairan Bandungharjo. Pihaknya berharap praktik itu dihentikan karena mengancam ketersediaan ikan di yang selama ini menjadi andalan penghasilan nelayan Bandungharjo.
"Desa Bandungharjo juga punya potensi wisata yang bagus yakni Pantai Cemara Kasih. Spotnya bagus, kita juga bisa melihat Karimunjawa atau Pulau Mandalika. Tapi sayangnya tergerus abrasi, mohon perhatiannya," ujar Saifur Rohman.
Sementara itu, perwakilan dari kalangan perempuan, Fatkiyati berharap bantuan pemerintah untuk ikut membantu mempromosikan produk UMKM yang diproduksi pelaku usaha di desa. Selama ini, ia merasa masih kesulitan mengembangkan usahanya lantaran belum maksimalnya pemasaran.
"Home industri ini sangat membantu perekonomian keluarga. Tolong ada rumah UMKM minimal di kawasan Donorojo daripada kita tergoda bank plecit yang ujungnya menyusahkan," harapnya.
Murianews, Jepara – Untuk kali pertama, Bupati Jepara Witiarso Utomo melaksanakan program bupati ngantor di desa. Lokasi ngantornya pada Selasa (15/4/2025) ada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo.
Bersama wakil bupati Gus Hajar, Wiwit dan jajarannya langsung mendatangi Bazar UMKM pelaku usaha dari delapan desa yang ada di Kecamatan Donorojo. Masing-masing Desa Sumberejo, Bandungharjo, Banyumanis, Blingoh, Clering, Jugo, Tulakan dan Ujungwatu. Wiwit memborong aneka jajanan yang tersaji.
Setelah itu, progam Bupati Ngantor di Desa resmi dilakukan di Balai Desa Sumberejo. Berbagai aspirasi mengemuka. Mulai dari persoalan pupuk, infrastruktur pertanian, kurangnya alat pertanian, kekurangan air bersih, abrasi yang potensi tempat wisata yang belum digarap maksimal, masalah nelayan, data penerima bansos yang perlu diupgrade, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan lainnya.
Perwakilan warga Desa Bandungharjo Saifur Rohman menyampaikan, masalah soal masih adanya alat tangkap tak ramah lingkungan di perairan Bandungharjo. Pihaknya berharap praktik itu dihentikan karena mengancam ketersediaan ikan di yang selama ini menjadi andalan penghasilan nelayan Bandungharjo.
"Desa Bandungharjo juga punya potensi wisata yang bagus yakni Pantai Cemara Kasih. Spotnya bagus, kita juga bisa melihat Karimunjawa atau Pulau Mandalika. Tapi sayangnya tergerus abrasi, mohon perhatiannya," ujar Saifur Rohman.
Sementara itu, perwakilan dari kalangan perempuan, Fatkiyati berharap bantuan pemerintah untuk ikut membantu mempromosikan produk UMKM yang diproduksi pelaku usaha di desa. Selama ini, ia merasa masih kesulitan mengembangkan usahanya lantaran belum maksimalnya pemasaran.
"Home industri ini sangat membantu perekonomian keluarga. Tolong ada rumah UMKM minimal di kawasan Donorojo daripada kita tergoda bank plecit yang ujungnya menyusahkan," harapnya.
Direspon...
Satu persatu permasalahan yang disampaikan warga direspon Bupati Jepara Witiarso Utomo dan jajarannya. Wiwit berjanji akan ada menindaklanjut aspirasi warga ini. Pejabat penanggung jawab akan memantau dan mengevaluasi agar berbagai masalah yang disampaikan mendapat solusi terbaik.
"Desa Sumberejo Alhamdulillah jalannya sudah dibeton. Soal pelebaran akan dilakukan secara bertahap namun saat ini ada ruas Jugo - Sumberejo dan Sumberejo - Clering yang diperlebar. Untuk sumber air bersih kita cari dulu titik-titik yang memungkinkan karena lokasi di Sumberejo memang di bawah tanahnya bebatuan jadi harus ada effort yang kuat," ujar Wiwit.
Pihaknya memastikan kegiatan Bupati Ngantor di Desa tak hanya kegiatan seremonial. Namun ada dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat.
"Kami ingin membangun Jepara dari desa. Jadi mari kita semua berpartisipasi aktif agar pembangunan di Jepara berjalan optimal," tandas Mas Wiwit.
Editor: Budi Santoso