Rabu, 19 November 2025

Kemudian selama dua tahun berjalan, terdapat outstanding kredit usaha kepada dua debitur secara signifikan sebesar Rp 130 miliar. Itu dicairkan melalui 26 debitur yang terafiliasi.

”Jadi ada grup-grup debitur ini. Kemudian isinya ada sekitar 26 debitur yang terafiliasi,” sebut Asep.

Lalu, lanjut Asep, peforma atau koletibilitas kredit tersebut memburuk sampai akirnya gagal bayar atau macet.

Sehingga menurunkan kinerja Bank Jepara Artha karena pencadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 100 persen (kolektibilitas macet), yang mengakibatkan rugi pada laporan Laba Rugi.

Sebagai jalan keluar, imbuh Asep, sekitar awal 2022 lalu, JH bersepakat dengan MIA selaku Direktur PT Bumi Manfaat Gemilang (BMG) untuk mencairkan kredit fiktif.

Adapun penggunaanya, sebagian digunakan untuk manajemen Bank Jepara Artha untuk memperbaiki peforma kredit macet, dengan membayar angsuran dan pelunasan, sebagiannya lagi digunakan MIA.

”Karena ada kredit yang macet, kemudian pinjam lagi untuk membayar lagi kredit yang sudah macet. Sehingga peforma bank ini yang tadinya kreditnya macet, ada yang diangsur, ada yang kemudian dibayar. Sehingga laporan Laba Ruginya menjadi baik,” ujar dia.

Sebagai pengganti jumlah nominal kredit yang digunakan BPR Jepara Artha, JH menjanjikan penggantian berupa penyerahan agunan kredit yang kreditnya dilunasi dengan menggunakan dana kredit fiktif kepada MIA.

Kredit Fiktif... 

Komentar

Terpopuler