Minggu, 23 November 2025

Murianews, Jepara – Kepala Sekolah Rakyat Jepara, Asri Linda Listyaningrum memastikan, sekolahnya tak menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti sekolah-sekolah lainnya.

Sebab, Sekolah Rakyat Jepara yang berkonsep asrama, seluruh kebutuhan 75 siswa, termasuk makanan akan dipenuhi pemerintah.

Setiap harinya, setiap siswa mendapatkan jatah tiga kali makan, sarapan, makan siang dan makan malam, serta dua kali snack yang diberikan pada pukul 10.00 WIB dan 15.00 WIB.

”Untuk permakanannya kita bermitra dengan catering. Ada beberapa opsi catering, kemudian kita pilih yang sesuai dengan kriteria. Izin-izinnya juga, kita cek kondisi dapur dan lainnya, dan sudah oke. Jadi (istilah) MBG-nya dalam bentuk catering ini. Bukan MBG yang dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),” jelas Linda kepada Murianews.com, Kamis (2/10/2025).

Linda menyebut, tarif makanan bagi siswa Sekolah Rakyat per porsi Rp 13 ribu. Sedangkan snack dipatok Rp 7.500 per porsi. Menunya pun sudah ditentukan pemerintah pusat, seperti sayur dan buah dengan kualitas terjaga.

”Menunya lengkap, bagus. Anak-anak makannya selalu habis,” ujar Linda.

Linda juga memastikan bahwa kebutuhan makan dan gizi anak terpenuhi. Salah satunya dengan tidak memperbolehkan anak-anak keluar dari area BLK Pecangaan untuk jajan sembarangan.

Diimbau Tak Diberi Uang Saku

Selain karena lokasinya berada di pinggir jalan raya yang membahayakan, orang tua juga diimbau untuk tidak memberi uang saku.

”Sebenarnya tidak boleh diberi uang saku. Tapi ada orang tua yang tetap memberi. Ada yang dibawa murid sendiri, ada yang dititipkan wali asuh, ada juga yang dititipkan ke saya. Namanya orang tua, pasti ada juga yang enggak tega kalau anaknya enggak pegang uang. Kita maklumi. Yang penting tidak keluar dari area sekolah,” imbuh Linda.

Diketahui, Sekolah Rakyat Jepara sudah mulai beroperasi sejak tiga hari lalu. Sekolah ini berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng).

Sebanyak 75 siswa terdaftar di sekolah tersebut. Keseluruhannya merupakan siswa tingkat Sekolah Dasar (SD).

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler