Jumat, 21 November 2025

Murianews, Jepara – Namanya April Puji Astuti (46), perempuan pemilik Silir Batik di Desa Geneng, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Pembatik satu ini terus menularkan ilmunya kepada lintas generasi.

April mulai tertarik membatik sejak remaja, ketika dia duduk di bangku SMA pada 1997. Minat itu terus berlanjut hingga ia memilih kuliah jurusan batik di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Ketertarikan itu rupanya menjadi jalan hidup baginya. Selepas lulus, ia mengajar batik sejak 2010, sebelum akhirnya mantap mendirikan usahanya sendiri setahun kemudian dengan nama Stilir Batik. Dia menjadi pengusaha batik yang memiliki ciri khas tersendiri.

”Alhamdulillah sekarang sudah punya usaha (batik) sendiri,” kata April, baru-baru ini.

Perjalanan April tidak selalu mulus. Awalnya, ia harus membagi waktu antara pekerjaan utama dengan hobi membatik. Namun berkat kegigihannya, karya batiknya semakin dikenal, terlebih sejak media sosial menjadi ruang promosi.

Dalam sepekan terakhir saja, April menerima puluhan pesanan batik dari empat instansi pendidikan. Kini, hasil karyanya bahkan telah menembus pasar internasional.

Motif khas yang paling diminati antara lain Garuda, burung, ukiran Jepara, hingga batik kultur desa seperti Perang Obor, Memeden Gadhu, dan Sorogotho.

Meski begitu, April menilai tantangan terbesar pengrajin bukan lagi soal teknik, melainkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM).

”Kalau pesanan banyak tapi tenaga kerja terbatas, ya kuwalahan. Jadi dukungan dari pemerintah untuk SDM sangat dibutuhkan,” ungkapnya.

Pesanan...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler