Kamis, 20 November 2025

Namun bila sudah tak hujan lagi, mereka akan kembali bingung. Sebab karet bendungan di Bendung Bompes masih rusak. Sedangkan para petani masih bergantung pada aliran dari Bendung Bompes yang mengalir ke Sungai SWD II untuk sawahnya.

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan pada DKPP, Anisah Salmah mengungkapkan, masalah kerusakan itu rupanya sudah terjadi sejak tahun 2024 lalu. Kebocoran sempat ditambal. Namun kembali rusak dan kini semakin parah bahkan rusak total. 

”Bocornya sejak tahun lalu atau mungkin sebelumnya. Sudah sempat ditangani. Tapi sekarang robek berat dan sudah tidak bisa ditambal. Sehingga air laut masuk ke lahan pertanian,” jelas Anisah, Senin (27/10/2025).

Sejak September 2025 lalu, Anisah sudah mendapatkan laporan dari PPL terkait lahan sawah yang terdampak. Terutama di wilayah Jepara selatan.

”Total ada 1.032 hektare yang terdampak. Dampaknya tanaman padi bisa terancam gagal panen atau puso,” kata dia.

Untuk mengatasi kebocoran itu, pihaknya sudah melaporkan kepada Dirjen Tanaman Pangan, Direktorat Hilirisasu Hasil Tanaman Pangan di Kementerian Pertanian. Pihak Kementerian kemudian berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai BBWS) Pemali Juwana. 

”Informasinya karet bendungan akan diganti. Masuk anggaran tahun 2027. Tapi karena kondisinya mendesak, pihak Kementerian mendesak BBWS agar bisa ditangani tahun 2026,” tandas Anisah.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler