Soal kesiapan fasilitas kesehatan, lanjut Agus, pihaknya memastikan seluruh fasilitas kesehatan dan rumah sakit telah siap.
Terdapat tujuh rumah sakit dan 22 puskesmas di Kota Ukir yang siap menerima pasien DBD maupun DD.
Murianews, Jepara – Kasus demam berdarah (DBD) dan demam dengue (DD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) sudah terlihat peningkatannya. Bahkan, sampai saat ini tercatat sudah ada lebih dari dua ribu kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara Agus Chardra menyebut, hingga pekan ke 44 tahun ini, tercatat sudah ada 2.327 kasus. Peningkatan itu mulai terlihat dalam beberapa pekan terakhir.
Dia menyebut, pada pekan ke 43 (20-26/10/2025), tercatat ada 19 kasus. Lalu meningkat pada pekan ke 44, meningkat jadi 27 kasus yang terdiri dari 24 kasus DD dan 2 kasus DB.
”Akumulasi dari Januari sampai pekan ini, tercatat ada 2.327 kasus. 2.224 kasus DD dan 102 kasus DBD. Satu orang di antaranya meninggal dunia,” sebut Agus, Selasa (4/11/2025
Agus menyatakan, kasus demam berdarah itu menyebar di seluruh wilayah di Kota Ukir. Peningkatan kasus ini diakibatkan mulai masuknya musim pancaroba.
Agus mengatakan, pada musim seperti ini, nyamuk Aedes Aegypti bisa berkembangbiak dengan cepat. Untuk itu, pihak Dinkes Jepara mengupayakan pencegahan dan penanganan kasus.
Antara lain memulai dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi terisi air dan menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.
”Yang paling penting adalah pencegahan. Kami terus mengajak masyarakat melalui berbagai sarana, termasuk video edukasi,” ujar dia.
Fasilitas Kesehatan...
Soal kesiapan fasilitas kesehatan, lanjut Agus, pihaknya memastikan seluruh fasilitas kesehatan dan rumah sakit telah siap.
Terdapat tujuh rumah sakit dan 22 puskesmas di Kota Ukir yang siap menerima pasien DBD maupun DD.
Editor: Dani Agus