Kebijakan ini tentu berpengaruh pada langkah ke depannya yang akan dilalui para anak bangsa. Anak-anak diharapkan menjadi lebih siap dalam melanjutkan studi maupun bekerja.
Perubahan ini diharapkan mampu memberikan perhatian pada penguatan kemampuan peserta didik untuk bertahan hidup dan survive di kemudian hari.
”Pemecahan ini sebenarnya juga bisa dipandang sebagai upaya mengembalikan khitah kita. Sebenarnya kita ini bukan bangsa yang bodoh,” ungkap Rektor UMK.
Pada intinya, Prof Darsono optimis dengan pemerintahan baru. Pihaknya menyakini akan ada perubahan pendidikan menuju lebih baik lagi. Terkait ditunjuknya Prof Abdul Muti sebagai menteri, sosok ini menurutnya tidak hanya kompeten tapi juga berpengalaman langsung dalam mengelola pendidikan dasar.
”Prof Muti merupakan Sekum PP Muhammadiyah. Kita tahu, Muhammadiyah berpengalaman dalam hal ini,” pungkas Rektor UMK.
Murianews, Kudus – Rektor Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah menanggapi perihal pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudritek).
Di pemerintahan Prabowo-Gibran, kementerian ini dibagi menjadi tiga yakni, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Rektor UMK, Prof Darsono menyatakan, ini kemungkinan akan ada intensifikasi dalam tata kelola pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Menurut analisanya, hal ini ditujukan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan produktivitas pendidikan dan kebudayaan yang ada.
”Tidak hanya berbasis output tapi juga outcome diharapkan bisa baik. Semua itu bisa dilihat dengan meningkatnya kompetensi lulusan-lulusan yang tersedia,” katanya kepada Murianews.com, Selasa (22/10/2024).
Prof Darsono juga menyatakan, Indonesia itu sangat kaya dengan budaya. Ia menilai pembagian kementerian ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan bidang itu dipegang oleh ahlinya.
Dengan demikian pengelolaan bisa lebih terarah dan maksimal. Kemudian keluaran yang dihasilkan diharapkan bagus dan unggul dan berdaya saing.
”Ini semua semata-mata hanya untuk kesejahteraan bangsa kita,” tegas Rektor UMK ini.
Kebijakan ini......
Kebijakan ini tentu berpengaruh pada langkah ke depannya yang akan dilalui para anak bangsa. Anak-anak diharapkan menjadi lebih siap dalam melanjutkan studi maupun bekerja.
Perubahan ini diharapkan mampu memberikan perhatian pada penguatan kemampuan peserta didik untuk bertahan hidup dan survive di kemudian hari.
”Pemecahan ini sebenarnya juga bisa dipandang sebagai upaya mengembalikan khitah kita. Sebenarnya kita ini bukan bangsa yang bodoh,” ungkap Rektor UMK.
Pada intinya, Prof Darsono optimis dengan pemerintahan baru. Pihaknya menyakini akan ada perubahan pendidikan menuju lebih baik lagi. Terkait ditunjuknya Prof Abdul Muti sebagai menteri, sosok ini menurutnya tidak hanya kompeten tapi juga berpengalaman langsung dalam mengelola pendidikan dasar.
”Prof Muti merupakan Sekum PP Muhammadiyah. Kita tahu, Muhammadiyah berpengalaman dalam hal ini,” pungkas Rektor UMK.
Editor: Budi Santos