Kolektor Manuskrip Kudus Ini Miliki Tanda Tangan Nitisemito
Muhamad Fatkhul Huda
Senin, 27 Mei 2024 22:17:00
Murianews, Kudus – Hendi Hermawan, laki-laki berusia 37 tahun merupakan seorang pekerja di sebuah tempat pembuatan jenang Kudus. Di samping itu ia adalah kolektor manuskrip-manuskrip kuno tentang kota tercintanya yakni, Kudus.
Pagi itu, Minggu (26/5/2024), ia tengah duduk di kursi rotan dengan santai sembari melihat koleksinya. Dinding-dinding rumahnya dipenuhi oleh bingkai-bingkai berisi tempelan kertas yang sudah menguning.
Kumpulan kartu pos, surat kuasa, foto tentang Kudus masa lampau dan sebagainya terjaga rapi. Semua itu ia kumpulkan sejak 2015.
”Saya mengumpulkan ini sejak tahun 2015. Sebelumnya saya mengoleksi barang-barang antik tapi sejak 2015 saya tertarik dengan manuskrip tentang Kudus,” katanya pada Murianews.com.
Lelaki yang hanya mengenyam pendidikan dasar itu sangat menyukai segala hal tentang Kudus di masa lampau. Dalam pemburuannya banyak dokumen, naskah, buku lawas ia dapatkan.
Beberapa ada yang ia jual melalui media sosial. Namun, untuk yang berkaitan dengan Kudus ia tidak rela menjualnya.
”Saya kolektor sekaligus penjual tapi untuk yang berbau Kudus tidak saya jual,” terangnya.
Hendi sangat bangga ketika mampu mendapatkan buruannya itu. Salah satu yang ia banggakan adalah dokumen lawas sekolah TBS Kudus.
”Saya bangga ketika menemukan dokumen siswa TBS, itu banyak yang salut karena saya bisa mendapatkannya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, warga Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu bisa mendapatkan dokumen yang ditandatangani oleh Nitisemito. Ia mendapatkan surat penjualan tanah yang tertandatangani Nitisemito.
Ia juga mengkliping koran-koran lawas yang ada tulisan Kudusnya. Klipingannya memuat potret Dandangan tahun 70an dan beberapa hal lainnya.
Selain yang berbau Kudus, Hendi juga mempertahankan koleksinya yang bernada Tionghoa. Beberapa majalah terbitan tahun 1934 bertuliskan huruf kanji ia miliki.
Semua koleksi itu ia simpan rapi dalam lemari. Beberapa seperti yang di atas dipajang di dinding rumah.
Hendi melakukan hal ini berlandaskan kesenangan. Ia bisa bernostalgia ketika melihat tumpukan manuskripnya.
”Berawal dari sebuah perjalanan panjang hingga akhirnya ada rasa senang karena bisa melihat Kudus di masa lampau,” jelasnya.
Ia mendapatkan semua ini tidak hanya di Kudus. Hendi mengelilingi Pati, Demak, Jepara untuk mendapatkan barang berharganya itu.
”Sejarah itu penting apalagi sejarah Kudus. Maka saya bertekad untuk mencari hingga ke mana pun saya bisa dapat,” Tegasnya.
Editor: Supriyadi



