Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus menyebut, pada bulan Mei 2024, Kabupaten Kudus alami deflasi 0,17% (MoM). Pemkab Kudus pun mengimbau seluruh pihak bersinergi untuk menjaga keseimbangan ekonomi.

Imbauan itu diungkapkan Asisten Dua Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Djatmiko Muhardi Setiyanto pada wartawan di Aula BPS Kudus, Selasa (4/6/2024).

”Baik pemerintah maupun pihak lainnya harus bisa melakukan upaya sebaik mungkin agar mampu mengendalikan inflasi di Kabupaten Kudus,” katanya.

Ia mengingatkan Kabupaten Kudus bukanlah daerah penghasil komoditas pangan. Maka dari itu, perlu upaya untuk mengelola ketersediannya dengan baik.

”Kita perlu menjaga ketersediaan pasokan agar tidak terjadi krisis,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, ketersediaan pasokan komoditas sangat berpengaruh bagi perputaran ekonomi. Pengelolaan yang kurang baik mungkinkan terjadinya kekacauan harga komoditas.

”Harga komoditas pokok itu fluktuatif. Untuk itu menjaga keseimbangan harga perlu diperhatikan supaya masyarakat tidak terbebani,” ujarnya.

Di kesempatan itu, Djatmiko juga menyinggung tarif parkir yang memiliki andil inflasi. Djatmiko mengungkapkan itu merupakan kebijakan pemerintah yang nantinya akan dievaluasi.

”Bagi pihak yang menyediakan tarif harus bijaksana dalam pelaksanaanya. Tarif parkir bermasalah karena dalam penetapannya tanpa diawali dengan sosialisasi,” terangnya.

Terakhir ia menyampaikan jangan sampai ada inflasi atau deflasi yang terlalu dalam. Ia berharap kondisi perekonomian Kudus bisa berimbang.

”Jika komoditas murah maka produsen akan resah. Begitu sebaliknya, jika komoditas mahal, yang marah konsumennya. Oleh karena itu, keseimbangan ini perlu dikawal dengan baik,” pungkasnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler