Ribuan Jemaah Sareng-Sareng Bersholawat Bareng Azzahir di Bojonegoro
Muhamad Fatkhul Huda
Minggu, 15 September 2024 23:00:00
Murianews, Bojonegoro – Ribuan jemaah Sareng-Sareng Bersholawat bareng Azzahir di Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilunnajah Simo, Desa Simorejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka orang larut dalam lantunan selawat yang dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Minggu (15/9/2024) malam tersebut.
Acara yang disupport langsung oleh Sukun Special Baru dalam rangka Maulid Nabi dan Haul Masyayikh Ponpes Sabilunnajah Simo itu begitu khidmat mengikuti lantunan selawat sejak awal hingga akhir acara.
Bahkan, para Zahir Mania sudah memadati lokasi selawat sebelum acara dimulai. Mereka juga tak beranjak dari tempat duduknya hingga kahir acara.
Berdasarkan pantauan, acara maulid dan Haul Masyayikh Ponpes Sabilunnajah Simo itu dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah bersama sama. Kemudian, dilangsungkan pembacaan Ratibulhaddad yang dipimpin oleh Habib Farid Al Jufry.
Selanjutnya merupakan acara inti yakni, Selawat bersama Azzahir. Lalu, Sareng-Sareng Bersholat itu diakhiri dengan doa.
Ribuan jemaah memadati acara Sareng-Sareng Bersholawat di Ponpes Sabilunnajah Simo, Desa Simorejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (15/9/2024). (Murianews/Istimewa)
Habib Ali Zainal Abidin Assegaf turut menyapa hadirin acara itu. Ia menyapa bagi pada jamaah yang mengikuti baik secara langsung maupun melalui live streaming.
Ia mengungkapkan pada malam hari ini, ia mengaku sengaja membawa selawat untuk memuji Rasulullah SAW yang sangat luar biasa. Apalagi, malam hari ini bertepatan dengan malam 12 Rabiul Awal, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
”Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa tidak seperti biasanya, syair alamate anak tapi qasidah yang memuji secara luar biasa karena ini malam yang luar biasa detik-detik kelahiran Nabi Muhammad,” ungkapnya kepada yang disiarkan secara live streaming di YouTube @Murianews TV, Minggu (15/9/2024).
Ia menyatakan, pada malam ini membawa qasidah yang mendayu-dayu dan merasuk hati. Hal ini tak lepas dari malam spesial. Terlebih, dari berbagai riwayat dijelaskan pada malam menjelang subuh ketika nabi dilahir ada pancaran cahaya yang luar biasa menembus langit.
”Setelah malam ini tidak masalah jika membawakan lagu seperti biasanya lagi,” ungkapnya.
Editor: Supriyadi



