Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah memberikan bantuan pompa air untuk petani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Salah satunya diberikan pada para petani di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.

Para petani Desa Karangrowo pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Mereka berharap bantuan itu dapat mencegahnya dari gagal panen di musim tanam pertama (MT1).

Seneng (47), salah satu petani Desa Karangrowo mengatakan, bantuan tersebut sangat membantu. Sebab, mereka tak perlu lagu menunggu untuk memulai menanam.

Dengan bantuan pompa ini, kini petani bisa menanam lebih awal menggunakan air hujan yang tertampung di sungai.

Sebab biasanya petani di sana menggunakan air dari jaringan Waduk Kedung Ombo untuk irigasi ke sawah-sawah.

’’Saat ini dari Kedungombo belum bisa keluar jadi ini memanfaatkan air dari hujan yang ada di sungai,’’ jelasnya kepada Murianews.com, Selasa (8/10/2024).

Seneng menjelaskan, petani membutuhkan pompa untuk mengairi sawahnya. Sebab, air di sungai tak bisa mengalir ke sawah.

Selama proses memompa air, petani menghabiskan 25 liter solar setiap harinya. Ia mengungkapkan, biaya itu ditanggung bersama dengan para petani lainnya.

’’Kalau bahan bakar kita bisa membelinya dengan surat dari dinas. Jadi kami harus minta surat terlebih dahulu agar diperbolehkan membeli solar,’’ ujarnya.

Seneng mengatakan, di daerahnya terdapat lima pompa air yang beroperasi. Kelima pompa itu dipergunakan untuk lahan seluas 74 hektar.

Ia sangat berterima kasih kepada dinas dan pihak terkait yang telah memberikan bantuan pompa. Meskipun beberapa hal masih mengalami kendala.

’’Walaupun menggunakan pompa, kami harus tetap menunggu air dari Kedung Ombo. Selain itu, ini perlu ongkos operasional yang mahal. Tapi ini sudah lumayan baik sangat membantu,’’ terangnya.

Ia berharap, ke depan petani bisa lebih mudah lagi dalam menerima bantuan yang diperlukan. Dengan demikian, petani bisa melakukan penanaman secara lancar dan menghasilkan panen melimpah.

Dengan percepatan tanam ini, Seneng berharap tidak terjadi kegagalan panen seperti tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, waktu panen bersamaan dengan bencana banjir sehingga banyak yang mengalami kerugian.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler