’’Saya terharu gak nyangka selama ini menahan sakit yang tak kunjung hilang ternyata bisa meraih ini. Saya sudah membuktikan kepada pelatih, orang tua, teman-teman saya atas perjuangan ini,’’ sebutnya.
Nafatika mengutarakan, sebagai atlet panjat tebing menemui suka duka tersendiri. Kadang ia suka karena mendapat teman baru tapi kadang bosan dengan latihan terus menerus.
Perempuan muda ini tidak bisa diremehkan dalam hal prestasi di ranah panjat tebing. Selain mendapat prestasi di PON XXI, ia juga meraih beberapa gelar bergengsi lainnya.
’’Pernah juara 1 di sektor boulder dan lead perorangan putri di Porprov 2023. Juara 1 boulder youth Kejurnas KU 2022. Juara 1 speed relay Kejurnas Senior 2022. Masih banyak lagi saya agak lupa,’’ pungkasnya.
Murianews, Kudus – Julukan Spiderwoman dulu melekat pada Aries Susanti Rahayu, atlet panjat tebing asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kini, Indonesia bakal memiliki penerusnya.
Nafatika Astuti namanya. Atlet panjat tebing perempuan kelahiran Kudus, Jawa Tengah pada 4 Maret 2007 itu berhasil persembahkan medali emas di PON XXI 2024 lalu.
Namun siapa sangka, Nafatika mulanya hanya mengiyakan ajakan temannya untuk berlatih panjat tebing. Dari pertemuan itu, ia justru jatuh cinta dengan cabang olahraga tersebut.
’’Murni diajak teman tapi malah berbakat. Akhirnya menekuni panjat tebing hingga sekarang,’’ terangnya kepada Murianews.com, Selasa (15/10/2024).
Ia mengungkapkan, perjalanannya menjadi atlet panjat tebing saat mengikuti latihan dengan Pengkab Kudus. Ia dilatih oleh Yoyok Supriyanto saat di Kudus.
Karirnya meningkat ke ranah Provinsi saat menginjak kelas satu SMP. Ia menjadi atlet PPLOP Jawa Tengah di usia mudanya.
’’Pada 2020 saya sempat ikut pelatda PON tapi hanya diikutkan dalam sparing saja. Alhamdulillah pada 2022 saya dipanggil TC untuk Pelatda PON 2024,’’ jelasnya.
Setelah itu, ia mengikuti Pra-PON lolos dan mendapatkan medali emas di sektor combaind perorangan putri. Ia kemudian mengikuti TC Tim Pelatda PON Jawa Tengah setengah tahun.
Selama latihan itu, Nafatika pernah mengalami cedera lutut. Bahkan, ia hampir masuk ke meja operasi karena cederanya.
’’Selama tiga bulan saya istirahat, tidak jadi di operasi. Saya hampir menyerah tapi saya meyakinkan diri agar tetap kuat supaya bisa ikut PON,’’ ungkapnya.
Dua bulan sebelum PON, Nafatika nekat kembali mengikuti latihan dengan menahan rasa sakit yang masih terasa. Ia harus mengejar ketinggalan selama masih istirahat.
Semua itu dibayar tuntas dengan pencapaiannya selama di PON XXI 2024. Ia berhasil membawa pulang emas di sektor boulder perorangan putri dan medali perak boulder tim putri.
’’Saya terharu gak nyangka selama ini menahan sakit yang tak kunjung hilang ternyata bisa meraih ini. Saya sudah membuktikan kepada pelatih, orang tua, teman-teman saya atas perjuangan ini,’’ sebutnya.
Nafatika mengutarakan, sebagai atlet panjat tebing menemui suka duka tersendiri. Kadang ia suka karena mendapat teman baru tapi kadang bosan dengan latihan terus menerus.
Perempuan muda ini tidak bisa diremehkan dalam hal prestasi di ranah panjat tebing. Selain mendapat prestasi di PON XXI, ia juga meraih beberapa gelar bergengsi lainnya.
’’Pernah juara 1 di sektor boulder dan lead perorangan putri di Porprov 2023. Juara 1 boulder youth Kejurnas KU 2022. Juara 1 speed relay Kejurnas Senior 2022. Masih banyak lagi saya agak lupa,’’ pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi