Ia menuturkan, lansia juga diharapkan bisa bahagia dan menginspirasi lainnya. Tidak hanya itu, siswa lansia itu diupayakan meningkat kualitas hidupnya.
”Semoga lebih baik fisik, mental, hingga spiritual di masa lansianya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa yang terlibat. Ia menyebut, siswa menjadi lebih tahu dengan wawasan yang diberikan oleh narasumber.
”Banyak hal baru yang kami tahu, seperti sakit mungkin sering mengalami tapi tidak tahu sakit apa, pada kegiatan dijelaskan. Dan banyak hal yang dipelajarinya,” ungkapnya.
Suparno menyebut, ke depan akan berkoordinasi dengan dinas terkait keberlanjutan sekolah lansia mandiri. Ia mengungkapkan sekolah ini perlu untuk digalakka karena sangat bermanfaat.
Murianews, Kudus – Sebanyak 60 siswa sekolah lansia di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengikuti wisuda di Aula Dinsos Kudus pada Jumat (25/10/2024).
Sekolah lansia Mulia Hati ini berlangsung mulai dari 31 Juli hingga 2 Oktober 2024 di bekas SD 4 Rendeng, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
Sekretaris Dinsos P3AP2KB Kudus, Any Willianti mengutarakan, sekolah lansia digelar selama 8 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan pada Rabu sore.
”Pada sekolah ini, banyak hal yang dipelajari. Pelajaran yang didapatkan yakni pembekalan kesehatan, keterampilan sosial, hingga permainan. Termasuk dari gizi lansia, kesehatan lansia, serta cara menjaga tubuh dan pikiran,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (25/10/2024).
Ia mengutarakan, pada sekolah ini mereka bisa saling bertemu dengan lansia lain. Ini menjadi wadah untuk berbagi informasi dan pengalaman.
Ia turut menyatakan, sekolah lansia juga dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan jaringan sosial. Ia menyebut, hal ini membantu lansia terus aktif terlibat dalam kehidupan bersosial.
”Ini bisa menghindarkan lansia dari rasa kesepian dan isolasi sosial,” katanya.
Any berharap, lansia yang mengikuti agenda ini bisa menjadi lebih tangguh. Mereka menjadi lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif.
Ia menuturkan, lansia juga diharapkan bisa bahagia dan menginspirasi lainnya. Tidak hanya itu, siswa lansia itu diupayakan meningkat kualitas hidupnya.
”Semoga lebih baik fisik, mental, hingga spiritual di masa lansianya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Lansia, Suparno (65) mengutarakan, lansia yang mengikuti acara ini paling tua 80 tahun. Sedangkan yang paling muda berumur 58 tahun.
Ia mengungkapkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa yang terlibat. Ia menyebut, siswa menjadi lebih tahu dengan wawasan yang diberikan oleh narasumber.
”Banyak hal baru yang kami tahu, seperti sakit mungkin sering mengalami tapi tidak tahu sakit apa, pada kegiatan dijelaskan. Dan banyak hal yang dipelajarinya,” ungkapnya.
Suparno menyebut, ke depan akan berkoordinasi dengan dinas terkait keberlanjutan sekolah lansia mandiri. Ia mengungkapkan sekolah ini perlu untuk digalakka karena sangat bermanfaat.
Editor: Cholis Anwar
