Menurutnya penambahan koleksi ini sangat berpengaruh pada daya tarik museum ke depannya. Ia sangat berterima kasih kepada perusahaan yang berkenan memberikan koleksinya itu kepada museum.
”Ada tambahan koleksi diberi dari perusahaan, ini menjadi sebuah penyegar bagi museum agar pengunjung saat datang tidak mengeluh karena koleksinya masih sama,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Pameran Temporer Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah resmi dibuka, Jumat (25/10/2024). Selain pameran terkait kretek, pameran akan dibalut dengan berbagai acara apik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Mutrikah mengungkapkan, pertama, acara diisi dengan sarasehan budaya dan sejarah kretek. Pada sarasehan itu menghadirkan beberapa narasumber ternama mulai dari sejarawan hingga pihak pengusaha kretek.
”Sarasehan dilakukan setelah pembukaan pada Jumat (25/10/2024). Lokasinya di sekitar area pameran yakni Museum Kretek, Kudus, Jawa Tengah,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (25/10/2024).
Ia mengatakan, selain itu acara dimeriahkan dengan panggung seni yang akan diisi berbagai pentas seni. Pentas kesenian itu melibatkan berbagai unsur seperti pegiat seni dan siswa sekolah.
”Pentas yang disuguhkan beragam. Mulai dari tari-tarian, teater, hingga musik. Selain itu kami menggandeng dari UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Mereka membawa produk terbaiknya untuk dipamerkan di sekitar lokasi,” ungkapnya.
Mutrikah menyebutkan, selama pameran pengunjung yang hadir tidak dikenai biaya apapun alias gratis. Selain untuk mengenalkan museum Kretek, pameran ini ditujukan untuk memperingati hari museum nasional.
Ia berharap, pameran ini bisa membangkitkan semangat bagi generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya lokal. Selain itu, pada pameran ini juga terdapat tambahan koleksi museum.
Menurutnya penambahan koleksi ini sangat berpengaruh pada daya tarik museum ke depannya. Ia sangat berterima kasih kepada perusahaan yang berkenan memberikan koleksinya itu kepada museum.
”Ada tambahan koleksi diberi dari perusahaan, ini menjadi sebuah penyegar bagi museum agar pengunjung saat datang tidak mengeluh karena koleksinya masih sama,” pungkasnya.
Editor: Supriyadi
